JAKARTA I Badan Pengawas Obat dan Makanan mensinyalir nyaris 40 sarana fasilitas kesehatan diduga menerima vaksin dari jalur ilegal. Jumlah ini meningkat setelah sebelumnya dikatakan berjumlah 28 sarana fasilitas kesehatan.
Plt Kepala BPOM Tengku Bahdar Johan Hamid mengatakan vaksin yang diterima oleh sarana fasilitas kesehatan ini memiliki kemungkinan vaksin palsu. Informasi ini diperolehnya setelah melakukan confrence call dengan 32 Badan POM di seluruh Indonesia.
“Jumlah ini ada yang berupa rumah sakit ibu dan anak, rumah sakit swasta, bidan, rumah bersalin dan apotek,” ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Rabu (29/6).
Bahdar juga mengatakan jumlah yang telah diketahui ini ada kemungkinan akan terus meningkat. Meski demikian, dirinya masih enggan untuk menyebutkan nama sarana fasilitas kesehatan tersebut.
Pemeriksaan oleh Badan POM disinyalir akan terus dilakukan. Hal ini untuk memastikan vaksin tersebut asli atau palsu.
Sebelumnya, Badan POM sempat mengatakan telah menemukan 28 sarana fasilitas kesehatan yang memperoleh vaksin dari jalur tak resmi. Sampel vaksin dari 28 sarana fasilitas kesehatan ini berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh Badan POM. Ia juga akan mengajak Bio Farma untuk uji laboratorium terhadap sampel tersebut.
“Kami menyegel vaksin yang kami dapatkan selama pengecekan,” ujarnya.
Bahran menambahkan besok (30/6) nama-nama sarana fasilitas yang didapati oleh Badan POM akan diberikan kepada Kementerian Kesehatan. Tak hanya daftar nama, Badan POM juga akan memberikan data kandungan hasil pemeriksaan vaksin palsu yang ditemukan oleh Bareskrim Polri. (CNN)