pemkab muba pemkab muba pemkab muba
Bangka Belitung

Berpuasakah Pesepak Bola Muslim Saat Piala Eropa?

36
×

Berpuasakah Pesepak Bola Muslim Saat Piala Eropa?

Sebarkan artikel ini
Mesut-Oezil-(8)-salah-satu-pesepak-bola-muslim-yang-akan-bermain-di-Piala-Eropa-2016-saat-bulan-Ramadan-ini.
pemkab muba
Berpuasakah Pesepak Bola Muslim Saat Piala Eropa?
Mesut Oezil (8) salah satu pesepak bola muslim yang akan bermain di Piala Eropa 2016 saat bulan Ramadan ini. (REUTERS/ Wofgang Rattay)

JAKARTA I Putaran final Piala Eropa 2016 di Perancis berlangsung 11 Juni – 10 Juli 2016 dan diikuti 24 negara. Pelaksanaan ajang pesta sepak bola di benua biru itu pun bertepatan dengan bulan suci bagi umat Islam, Ramadan.

Bagi muslim penikmat sepak bola di Indonesia, kejuaraan sepak bola itu pun menjadi hiburan tersendiri. Pasalnya pertandingan sepak bola itu berlangsung pada dini hari, bersamaan dengan masa santap sahur.

Di antara banyak pesepak bola yang kelak bermain di putaran final Piala Eropa 2016 itu di Perancis itu ramai pula yang memeluk agama Islam pula. Tentu saja sebagai muslim, para pesepak bola itu harus menunaikan ibadah wajib, puasa dari terbit matahari hingga terbenam selama bulan Ramadan.

Kehadiran pesepak bola muslim itu tak lain karena arus imigrasi dari Afrika Utara dan Timur Tengah, serta hadirnya tim negara-negara Eropa timur yang notabene mayoritas Islam Bosnia dan Herzegovina.

Tim tuan rumah, Perancis, adalah salah satu tim yang kental dengan aroma multiras. Hal itu pun berimbas dengan kehadiran pemain keturunan timur tengah dan Afrika yang beragama Islam.

Moussa Sissoko, Adil Rami, dan Paul Pogba adalah beberapa pemain muslim di skuat timnas Perancis.

Sosok pemain muslim pun menjadi bagian dari timnas Perancis saat menjuarai Piala Eropa 2000. Sang playmaker Zinedine Zidane adalah pemain muslim paling populer di dalam skuat Perancis kala itu.

Kini, timnas Jerman pun difavoritkan bisa mengawinkan trofi Piala Dunia dan Piala Eropa–sama seperti Perancis di era Zidane.

Timnas Jerman saat ini pun diperkuat pemain-pemain Muslim. Mereka di antaranya adalah Shkodran Mustafi, Mesut Oezil, Sami Khedira, dan Emre Can.

Namun, Oezil yang bermain di klub Arsenal, pernah mengungkapkan dirinya mungkin tak akan puasa dalam Piala Eropa yang digelar saat musim panas.

Berpuasakah Pesepak Bola Muslim Saat Piala Eropa?
Tak terpilih dalam skuat Perancis untuk Piala Eropa 2016 bisa membuat Karim Benzema menjalani puasa Ramadan dengan tenang. (REUTERS/Charles Platiau)

“Cuacanya akan menjadi sangat panas dan jadwal turnamen akan ketat, jadi saya tidak akan puasa selama Kejuaraan Eropa,” ujar pesepak bola keturunan Turki itu seperti dikutip dari Turkish Football yang mengutip surat kabar Turki, Fanatik (6/6).

Oezil sendiri meluangkan waktu jeda antara berakhirnya kompetisi Liga Inggris dan pelatnas jelang Piala Eropa untuk melakukan umrah. Setelah umrah itu pun ia menyempatkan diri berkunjung ke perkemahan pengungsi di Yordania untuk menghibur anak-anak di sana.

Euro 2016 akan digelar selama bulan Ramadan dan para umat muslim akan berpuasa. Ketika umat Islam melakukan takbir di malam hari sebagai penutup bulan Ramadan, Piala Eropa baru mencapai babak semifinal.

Selama puasa itu para pesepak bola harus menahan hawa nafsu, termasuk makan dan minum saat matahari masih terlihat di langit wilayah tersebut.

Namun, ada pengecualian untuk tidak berpuasa yaitu untuk mereka yang sedang sakit, sedang mengandung, orang tua lanjut usia, dan yang tidak kuat berpuasa karena keadaan tertentu.

Berkaitan dengan situasi yang dihadapi Oezil, asosiasi sepak bola Jerman telah melakukan konsultasi dengan para ulama Islam di Universitas Al Azhar. Mereka khawatir cuaca siang hari yang panjang pada musim panas dapat membahayakan kesehatan pemain.

Persoalan terkait kejuaraan sepak bola di tengah Ramadan juga terjadi pada Piala Dunia 2014 silam di Brasil. Kala itu para pesepak bola muslim dihadapkan pada apa yang dialami kembali oleh Oezil dan lainnya saat ini di Eropa.

Gelandang Pantai Gading Yaya Toure memilih tak berpuasa dulu selama membela negaranya di kejuaraan yang berlangsung di Brasil tersebut. Namun, ada pula yang tetap memilih berpuasa seperti yang dilakukan sebagian pemain Iran.

“Pemain sepak bola muslim Iran memiliki banyak pengalaman untuk melakoni perintah agama dan berolahraga,” ujar pelatih Iran kala itu Carlos Queiroz seperti dikutip The National.

“Saat kualifikasi [Piala Dunia 2014], kami terkadang menghadapi persoalan sama, ada sejarah yang panjang yang membantu pengembangan pengetahuan. Hari ini, bermain di tingkat seperti ini, itu bukanlah sebuah persoalan.”

Sementara itu pelatih Aljazair Vahid Halilhodzic memilih tak menjawab bagaimana skuatnya apakah berpuasa atau tidak? Dia bahkan mengancam meninggalkan jumpa pers seandainya ada wartawan yang menanyakannya sebelum pertandingan melawan Jerman di putaran final Piala Dunia tersebut. (CNN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *