pemkab muba pemkab muba pemkab muba
Bangka Belitung

Atas Dasar Kemanusiaan, Gubernur Erzaldi Buka Pelabuhan Muntok Seminggu Sekali

55
×

Atas Dasar Kemanusiaan, Gubernur Erzaldi Buka Pelabuhan Muntok Seminggu Sekali

Sebarkan artikel ini
IMG-20200419-WA0044
pemkab muba

TANJUNG KALIAN | Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) membuka izin bagi masyarakat yang pergi ke luar dan masuk ke dalam Babel. Kebijakan ini diberlakukan satu kali dalam seminggu yaitu hari Minggu di Pelabuhan Tanjung Kalian, Muntok.

“Kita melihat di seberang, Palembang, masyarakat Babel banyak numpuk di sana. Kita memang mengimbau, tetapi karena mereka sudah datang ke pelabuhan Palembang dan sudah menginap beberapa hari. Atas dasar kemanusiaan kita buka.”

“Mudik tidak dilarang, tapi kita imbau. Kondisi yang semakin banyaknya masyarakat yang tertahan di pelabuhan Sumatera Selatan membuat suatu kebijakan membuka pintu pelabuhan ini, tetapi dengan pengawasan yang ketat,” ungkap Gubernur Erzaldi Rosman. 

Kebijakan ini tidak hanya diberlakukan untuk masyarakat yang masuk. Namun, untuk masyarakat yang ingin keluar Babel dan berasal dari Jawa dan Sumatera juga diperbolehkan.

Masyarakat ini merupakan para pekerja informal yang sudah terkena dampak Covid-19, dan tidak dapat lagi memperoleh pendapatan di Babel. Pemprov telah menghubungi daerah kepulangan, dan pemda kepulangan telah mengonfirmasi dan siap menerima masyarakat yang akan datang.

Pengawasan yang ketat tetap diberlakukan Pemprov. Kepulauan Babel. Penumpang yang masuk akan langsung diarahkan kepada petugas untuk mendata diri penumpang sesuai dengan daerah kepulangan, kemudian dilanjutkan dengan melakukan rapid test. 

Untuk mendeteksi pergerakan penumpang, pemprov sudah mengantisipasi dengan mendata penumpang pada aplikasi fightcovid19 dan memasang gelang pada setiap penumpang.

“Kami tetap mengimbau bagi masyarakat kita, jangan mudik. Dan kalau misal mau mudik, kami memberi tahu konsekuensinya tentang kebijakan dan lain sebagainya. Bersama-sama kita membantu mengawasi. Baik mereka yang datang ke sini sebagai ODP. Jangan merasa diawasi, tapi mereka mengawasi diri sendiri, karena kita ingin dengan pengawasan yang ketat ini, dia selamat orang lain selamat. Dia sehat, orang lain juga ikut sehat. Harapannya seperti itu,” pungkasnya.(Doni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *