JAKARTA I Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membantah tudingan salah satu politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eva Sundari yang menyebutkan ia memiliki cyber corps. Cyber corps yang dimaksud Eva adalah tim di media sosial yang bertugas mem-bully pesaing Ahok, termasuk dirinya dan PDIP, sebagai bentuk strategi marketing Ahok.
“Orang suka menuduh saya. Cyber corps di mana? Itu kan spontan masyarakat (yang membalas),” kata Ahok saat meninjau Waduk Pluit, Jakarta, Rabu (24/3).
Ahok beranggapan jika setiap hal di media sosial dapat direspon oleh masyarakat dengan berbagai reaksi. Ahok, pemilik akun twitter @basuki_btp ini kerap dibela pendukungnya di media sosial dengan berbagai cara.
Ahok justru menitipkan pesan dengan pegawainya untuk tidak membalas di media sosial agar ia dapat melihat siapa saja yang membenci dirinya. “Kalau yang benci 20 persen, lalu dicek orangnya sama, 1 IP (Internet Protocol Address), lima hingga enam nama, ya tidak apa-apa,” katanya.
Menurut Ahok, yang sudah menetapkan diri untuk maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta dari jalur independen saat Pemilihan Kepala Daerah 2017, yang ia butuhkan adalah suara rakyat sebesar 50 persen plus satu. (CNN)