JAKARTA I Kepolisian Belgia menahan enam orang dalam perburuan pelaku pengeboman di bandara dan stasiun kereta Brussels.
Kantor kejaksaan federal Belgia pada Kamis (24/3) mengatakan bahwa penangkapan ini dilakukan di wilayah Schaerbeek dan Jetter, juga di pusat Belgia.
Penangkapan ini berselang dua hari sejak bom meledak di Bandara Zaventem dan stasiun kereta bawah tanah Maelbeek, sejauh ini telah menewaskan 31 orang dan melukai sekitar 270 lainnya.
ISIS kembali mengklaim bertanggung jawab atas serangan Brussels, dan otoritas Belgia telah mengungkap bahwa jaringan pelaku serangan Paris berhubungan dengan pelaku teror Brussels.
Pada Kamis, tim kontraterorisme Perancis juga menangkap seorang warga di Paris yang diduga berkaitan dengan jaringan pelaku teror November lalu.
Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve mengatakan bahwa penangkapan itu membantu “menggagalkan plot [teror] di Perancis yang saat ini sudah matang.”
Setelah penangkapan itu, otoritas menggerebek sebuah apartemen di pinggiran Paris, Argenteuil, dan media lokal melaporkan ditemukan bahan peledak di lokasi itu.
“Di tahap ini, tidak ada bukti nyata yang menghubungkan plot ini dengan serangan di Paris dan Brussels,” kata Cazeneuve.
Kemarin, Jan Jambon, menteri dalam negeri dan Koen Geens, menteri kehakiman Belgia juga menawarkan pengunduran diri karena kegagalan melacak pelaku serangan Brussels yang tahun lalu dideportasi Turki setelah ditangkap di perbatasan Turki-Suriah.
Jambon dan Geens menawarkan pengunduran diri kepada Perdana Menteri Charles Michel, namun mereka diminta tetap menjabat.
“Di waktu perang, kau tidak bisa meninggalkan medan,” kata Jambon.
Belgia juga telah menurunkan level keamanan ke tingkat tiga, dari yang sebelumnya tingkat empat setelah bom, namun pihak berwenang itu tidak mempengaruhi tindak pengamanan dan jumlah besar polisi dan tentara di Brussels. (CNN)
