pemkab muba pemkab muba
Nasional

Cerita Menteri Susi saat Jokowi ‘Tertipu’ Ulahnya

154
×

Cerita Menteri Susi saat Jokowi ‘Tertipu’ Ulahnya

Sebarkan artikel ini
pemkab muba pemkab muba
Cerita Menteri Susi saat Jokowi 'Tertipu' Ulahnya
Presiden Jokowi bersiap menaiki Kapal Perang (KRI) Frans Kaisiepo-368, sedangkan Menteri Susi memotret dari belakang di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Sumatra Barat, Selasa (12/4). (ANTARA/Iggoy el Fitra)

JAKARTA I Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti rupanya pernah membuat Presiden Jokowi ‘tertipu’ dengan ulahnya kala mereka melakukan kunjungan kerja ke pantai Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, tahun lalu.

Seperti dilansir Antara, Minggu (5/6), Susi menceritakan hal itu secara tak sengaja ketika diundang sebagai pembicara dalam seminar ‘Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN’ di Universitas Negeri Jakarta, empat hari lalu.

Susi –yang tak lulus Sekolah Menengah Atas– berbicara bersama Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksamana Madya Widodo di hadapan para calon doktor.

Laksdya Widodo lah yang pertama kali menyinggung soal kisah kunjungan pemerintah ke Waingapu sekitar awal April 2015. Kala itu, menurut Widodo, Susi melakukan tindakan “di luar batas normal.”

Susi dan Jokowi, pada kunjungan ke pantai Waingapu itu, diagendakan memanen rumput laut. Namun Susi membuat orang kaget saat ia tiba-tiba menceburkan diri ke laut, lalu berenang sembari memanen rumput laut.

Mendengar ucapan Widodo, Susi tertawa. Ia lantas bercerita, tujuannya terjun ke laut sama sekali jauh dari dugaan orang, termasuk sang Presiden.

“Pak Presiden memuji, ‘Wah, menteri saya hebat.’ Tapi saya sama Pak Presiden enggak bisa bohong. Saya bilang, ‘Pak, sebetulnya saya pipis. Saya ke sana bukan mau panen rumput laut,’” ujar Susi, tergelak.

Maklum, kata Susi, di pantai Waingapu sama sekali tak ada toilet umum, sedangkan ia sudah tak tahan lagi ingin buang air kecil.

“Ibu Susi ini tidak normatif. Kalau dia ada pada suatu keadaan yang mendesak, kepepet, dia akan melakukan apa yang tidak orang lain lakukan,” kata Widodo.

Susi berharap apa yang ia kerjakan selama menjadi menteri, dapat bermanfaat dan dilanjutkan ke depannya. Sebab jabatan hanya sementara, sedangkan menjaga kekayaan laut yang menjadi masa depan bangsa Indonesia mesti dilakukan seterusnya.

“Jabatan menteri hanya sementara, tidak selamanya. It’s very political. Apa yang sudah saya tinggalkan ini yang saya ingin jadi perhatian ke depannya,” ujar Susi.

Selaku mantan pengepul ikan di Pangandaran Jawa Barat, Susi sejak awal menjabat menteri tahu persis bahwa kekayaan laut Indonesia dirampok negara lain selama dua dekade terakhir.

“Indonesia negara kepulauan dengan laut terpanjang kedua di dunia, tapi ekspor ikannya hanya nomor tiga di Asia Tenggara. Jumlah nelayan turun dari 1,6 juta jadi hanya 800 ribu. Itu hal yang sangat ironis,” kata Susi.

Itu pula yang membuat Susi berhati besi. Ia menembak dan menenggelamkan kapal-kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia, sehingga ada sekitar 176 kapal yang ditenggelamkan dalam rentang waktu satu setengah tahun terakhir. Pun 60 kapal lagi masih menunggu antrean untuk dikaramkan.

Susi menggandeng TNI Angkatan Laut, dan mengundang media tiap hendak menenggelamkan kapal pencuri ikan. Publikasi besar-besaran ia yakini ampuh untuk menimbulkan efek jera.

Luasnya laut Indonesia, kata Susi, bahkan membuat nusantara tak cukup dijaga oleh 134 kapal perang TNI AL.

Susi cukup senang karena Presiden Jokowi bersedia mengubah kebijakan di sektor perikanan yang semula mengizinkan 100 persen investasi asing menjadi negatif investasi.

“Merinding saya. Satu-satunya sumber daya alam yang tertutup bagi modal asing, orang asing, dan nelayan asing kini adalah perikanan tangkap,” ujar Susi.

Kepada para pencuri ikan, Susi berpesan singkat, “Silakan coba turunkan saya dari Menteri Kelautan Perikanan.” (Antara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *