Jakarta | Jumlah korban sipil yang tewas akibat aksi kudeta gagal militer di Turki bertambah menjadi 90 orang. Sementara itu, korban luka dalam tragedi berdarah tersebut sejauh ini mencapai 1.154 orang.
Kondisi terakhir yang dilaporkan The Guardian, sebanyak 104 tentara pelaku kudeta tewas. Kepastian itu disampaikan oleh Umit Dundar, yang baru saja ditunjuk sebagai Kepala Staf Militer, Turki. Jumlah tentara yang ditahan pun meningkat menjadi 1.500 orang.
Sebelumnya, percobaan kudeta dilakukan oleh militer Turki pada Jumat malam (15/7) waktu setempat, ketika Presiden Recep Tayyip Erdogan tengah berlibur di Marmaris, kota pesisir Turki. Tentara menutup sejumlah akses, menduduki bandara Ataturk Istanbul, serta mengambil alih stasiun TV dan radio nasional.
Mengetahui kondisi tersebut, Erdogan melalui video-chat Facetime menyerukan rakyat Turki turun ke jalan untuk melawan pemberontakan oleh militer. Imbauan Erdogan direspon positif rakyat dan kontak tembak pun tak terhindarkan hingga mengakibatkan jatuhnya korban.
Selang beberapa jam, aksi kudeta berhasil digagalkan. Sekitar 50 tentara yang menutup Jembatan Bosphorus di Istanbul bahkan melakukan penyerahan diri massal dan meninggalkan tank-tanknya sambil mengangkat tangan.
Kendati demikian, faksi militer pro-kudeta bersikeras akan melanjutkan perjuangan. Dari Ankara, bentrokan bersenjata dikabarkan masih berlangsung di sebuah bangunan di kompleks parlemen. (CNN Indonesia)