pemkab muba pemkab muba
Bangka Belitung

Empat Cara Disperindag Babel Bantu IKM Terdampak COVID-19

97
×

Empat Cara Disperindag Babel Bantu IKM Terdampak COVID-19

Sebarkan artikel ini
IMG-20200903-WA0007
pemkab muba pemkab muba

PANGKAL PINANG – Dalam upaya menanggulangi perekonomian di sektor Industri Kecil Menengah (IKM) yang terkena dampak pandemi COVID-19, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melaksanakan empat program penanganan.

Diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sunardi bahwa keempat program tersebut di antaranya bimbingan teknis (bimtek) dispersifikasi bagi wirausaha IKM lada yang dilaksanakan di Kabupaten Bangka Tengah.

Kemudian, bimtek produksi bagi wirausaha IKM konveksi di daerah Kabupaten Belitung dan Kota Pangkalpinang. Program terakhir yaitu bimtek produksi bagi wirausaha IKM reparasi AC Kota Pangkalpinang.

“Kita pahami bersama bahwa pandemi virus COVID-19 saat ini tidak hanya mengancam sektor kesehatan, namun juga mengancam krisis ekonomi global, terutama para pengusaha atau pelaku IKM di Babel,” ungkapnya, Kamis (3/9/2020).

Empat program dampak COVID 19 bagi para pelaku usaha IKM di Bangka Belitung akan memberikan pelatihan dengan tujuan tidak hanya untuk memberdayakan pelaku IKM di tengah pandemi saja, namun juga merupakan bagian program sosial dalam memerangi COVID-19.

Oleh sebab itu, harapannya para pelaku usaha IKM di Babel yang telah dilatih dalam program bimtek tersebut dapat mengambil manfaat sehingga mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19 di Provinsi Kepulauan Babel.

“Besar harapan saya agar peserta yang ikut ini dapat mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dalam kegiatan bimtek ini. Saya juga berharap pelaku usaha di Babel mampu untuk tetap berpikir positif dan terus berinovasi dan berkreasi walau kondisinya memang sedang sulit saat ini,” ujarnya.

Dengan selalu berpikir positif, para pelaku usaha IKM di Babel sudah memiliki modal 50% untuk tetap bisa bertahan di tengah pandemi dan optimis. Dalam tatanan baru ini yang dibutuhkan merupakan kreativitas dan inovasi, terutama pada penggunaan aplikasi mobile yang terkoneksi dengan jaringan internet. (Doni)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *