Beritamusi.co.id | Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmidzi menegaskan bahwa hingga kini pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum meminta Rumah Sakit untuk pendataan terkait vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat. Hal itu disampaikannya menyusul informasi bahwa ada rumah sakit yang melakukan pre order vaksin COVID-19.
“Tidak ada itu Kemkes minta begitu. Mendata nakes iya, tapi tidak ke masyarakat. Dan itu (pendataan) lewat Dinas Kesehatan,” kata dr Nadia dilansir detikcom, Sabtu (12/12).
Seperti yang diketahui, sampai saat ini status vaksin yang baru tiba di Indonesia masih menunggu izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelum bisa diberikan pada masyarakat. Selain itu, vaksin juga masih diprioritaskan bagi tenaga kesehatan.
Dijelaskannya, memang ada dua skema pemberian vaksin COVID-19 yakni melalui pemerintah dan mandiri. Namun sampai saat ini untuk vaksinasi mandiri masih dalam pembahasan oleh beberapa pihak terkait.
“Sampai saat ini skema mandri masih dalam pembahasan. Nanti kalau petunjuk teknis sudah ada, akan disosialisasikan,” tegasnya.
Informasi yang didapat, salah satu rumah sakit uang melayani pre order vaksin COVID-19 adalah Rumah Sakit Universitas Islam Indonesia (RS UII). Direktur Utama RS UII Widodo Wirawan mengatakan ada permintaan dari Kementerian Kesehatan untuk mendata pemesanan. (FN)
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan
#cucitangandengansabun
