PANGKALPINANG | Kondisi Keuangan Pemerintah Kota Pangkalpinang saat ini mengalami defisit yang cukup memprihatinkan akibat pandemi Covid-19. Pemkot pun harus putar otak dan atur strategi untuk mempersiapkan anggaran refocusing sebesar Rp48 miliar.
Hal itu seperti disampaikan Walikota Pangkalpinang, Maulan Aklil (Molen) usai menghadiri acara Musrenbang RKPD tahun 2022 di ruang pertemuan Bappeda dan Litbang Kota Pangkalpinang, Selasa (30/3/2021).
“Mengalami kondisi yang cukup memprihatinkan terkait masalah keuangan kita semua, di Pangkalpinang ini pun terkena imbasnya (dari pendemi-red), di bulan ini kita harus refocusing lagi Rp48 miliar anggarannya, defisitnya luar biasa,” kata Molen.
Menghadapi kondisi saat ini, Molen meminta kepada seluruh OPD di lingkup Pemkot Pangkalpinang agar tetap semangat dan berinovasi dalam menjalankan tugas-tugasnya.
“Dengan kondisi seperti ini, semua OPD harus semangat dan survive berjibaku dengan keuangan kita yang defisit ini, tapi tugas-tugas kita harus tetap kita laksanakan,” ujarnya.
“Oleh sebab itu, jalan satu-satunya adalah kita harus tetap semangat, tetap punya motivasi yang kuat dalam membangun Kota Pangkalpinang ini walaupun dengan kondisi apapun itu,” timpalnya.
Dengan segala upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah, Molen berharap, pandemi Covid-19 dapat segera berakhir, sehingga pemulihan ekonomi negara dapat segera membaik.
“Kita berharap, mudah-mudahan tahun ini pandemi Covid-19 dapat segera berakhir, jadi pemulihan ekonomi di negara kita ini semakin membaik, dan di tahun 2022 kondisinya menjadi normal kembali seperti dulu lagi,” harapnya.
Selain itu, disampaikan Molen, permasalahan banjir masih menjadi skala prioritas di tahun 2022 disamping fasilitas-fasilitas umum lainnya. “Skala prioritas itu yang harus kita kejar untuk pembangunan di Kota Pangkalpinang,” tandasnya. (EDI)