Beritamusi.co.id – Kota Palembang, Sumatera Selatan, kini memiliki dua pelabuhan baru. Yakni Pelabuhan Sungai 16 Ilir dan Pelabuhan Sungai 7 Ulu.
Dua pelabuhan itu diresmikan oleh Menteri Perhubungan yang diwakili oleh Dirjen Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno, dan Wali Kota Palembang H Harnojoyo, di Plaza 16 Ilir.
Dikataka Hendro, kehadiran kedua pelabuhan baru itu untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, juga memudahkan penyaluran logistik sekaligus menunjang kebutuhan sarana transportasi sungai.
“Kedua pelabuhan ini dibangun dengan dana yang tidak sedikit dengan tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Apa lagi pelabuhan ini dibangun di pusat ekonomi Kota Palembang,” kata Hendro.
Untuk pengelolaan, ujar Hendri diserahkan seluruhnya kepada Pemkot Palembang untuk dimanfaatkan secara maksimal.
“Saya yakin ini akan dikembangkan oleh Wali Kota Palembang, karena saya dengar beliau akan merenovasi gedung Pasar 16 yang di belakang supaya menjadi lebih bagus saya yakin aktifitas anak-anak muda, aktifitas ekonomi saya yakin akan tumbuh di tempat ini,” terangnya
Untuk diketahui, Pelabuhan Sungai 16 Ilir dan Pelabuhan Sungai 7 Ulu mulai dibangun pada tahun 2019.
Biaya pembangunan Pelabuhan 16 Ilir yakni Rp106,72 miliar dan rampung pada 2022. Sedangkan Pelabuhan 7 Ulu dibangun dengan dana Rp75 miliar dan selesai pada 2023. Semua dana bersumber dari APBN, dengan total Rp181,72 miliar.
“Kedua pelabuhan ini akan kita serahkan ke Pemkot Palembang untuk memanfaatkannya secara maksimal,” pungkasnya
Sementara, Wali Kota Palembang H Harnojoyo, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas dukungan Kementerian Perhubungan terhadap perkembangan transportasi di ibu kota Provinsi Sumatera Selatan ini.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Perhubungan atas dukungannya yang tiada henti kepada kota Palembang khususnya dalam transportasi. Dan hari ini kita meresmikan pelabuhan,” ujar Harnojoyo.
Kementerian Perhubungan sebelumnya sudah membantu pengembangan transportasi. Antara lain Bus Transmusi, Kereta Api Ringan (Light Rail Transit/LRT) Feeder LRT.
Harnojoyo mengemukakan, transportasi publik memang terus dibenahi untuk memberikan kenyamanan dan keamanan kepada masyarakat.
“Karena diprediksi, kalau tidak kita benahi, kemungkinan 10 tahun lagi ketika kita keluar dari garasi rumah pasti sudah susah dan macet. Jadi kalau tidak kita pikirkan ini mau dialihkan ke mana,” ungkapnya.
Harnojoyo melanjutkan, untuk mengurai kemacetan tidak bisa hanya mengandalkan transportasi darat, namun transportasi publik lainnya juga diharap mampu untuk terus dibenahi, salah satunya yakni pembenahan transportasi sungai.
“Kalau jalan itu kita alihkan untuk membuat transportasi publik lainnya yang nyaman dan aman, saya kira itu merupakan salah satu upaya kita lainnya untuk mengurai kemacetan,” kata Harnojoyo.
“Kalau transportasi publiknya sudah aman dan nyaman, baru keberadaan mobil bisa kita atur dan kita batasi. Saya kira mau berapa tingkat di atas atau mau berapa banyak turun ke bawah, kemacetan akan terus terjadi,” Harnojoyo menambahkan.
Ia juga mengungkapkan, tidak hanya merevitalisasi Pelabuhan 16 Ilir dan 17 Ulu saja tetapi juga akan melakukan perbaikan terhadap dermaga-dermaga kecil yang ada di wilayah Sungai Musi agar bisa digunakan secara maksimal.
“Tahun ini ada tiga yang dianggarkan dermaga kecil ini tentu harus berkesinambungan setiap tahun, ini juga tentunya kami usulkan kepada Kementerian Perhubungan dan ke CSR perusahaan besar seperti Pusri dan Pertamina untuk perbaikan dermaga,” Harnojoyo menerangkan.
Harnojoyo juga menyampaikan terima kasih kepada Anggota DPR RI, Ir. H. Ishak Mekki, M.M. serta Anggota DPR RI, Ir. Eddy Santana Putra, M.T yang juga dinilai terus mendukung kemajuan Kota Palembang.
“Berkat dukungan bapak Ishak Mekki dan bapak Eddy Santana yang ada di pusat, sehingga dana itu bisa diketok palu untuk pembangunan di kota Palembang ini. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya.”
Pelabuhan 16 Ilir memiliki total luasan kawasan sebesar 7.403 meter persegi dan dilengkapi enam dermaga,”pungkasnya