JAKARTA – British Petroleum (BP) kembali mencatatkan laba sebesar US$3,1 miliar pada kuartal II 2021.
Perusahaan minyak asal Inggris ini mencatatkan untung setelah sempat rugi besar pada periode yang sama tahun lalu karena pandemi corona menghancurkan harga minyak.
BP mencatatkan kerugian setelah pajak sebesar US$16,8 miliar pada kuartal II 2020. Saat itu, permintaan minyak mentah jatuh karena pandemi corona mulai terjadi dan membuat harga minyak jatuh ke wilayah negatif.
BP berusaha pulih dan saat ini harga minyak diperdagangkan di atas US$70 per barel. BP mengungkap permintaan minyak pulih sejalan dengan prospek ekonomi makro yang cerah dan peluncuran vaksinasi hingga pencabutan bertahap pembatasan Covid-19 di seluruh dunia.
“Harapannya adalah permintaan mencapai tingkat pra-covid-19 sekitar paruh kedua tahun 2022,” ujarnya, Selasa (3/8).
Setelah pandemi, BP memutuskan untuk memecat sekitar 10 ribu pekerjaan atau 15 persen dari tenaga kerja global. BP pun mulai melepaskan aset besar.
BP mengatakan telah menyelesaikan kesepakatan divestasi sebesar US$14,9 miliar dari target US$25 miliar.
BP menambahkan bahwa mereka menaikkan dividen pemegang sahamnya dan meluncurkan pembelian kembali saham senilai US$1,4 miliar. k sebesar US$16,8 miliar pada kuartal II 2020. Saat itu, permintaan minyak mentah jatuh karena pandemi corona mulai terjadi dan membuat harga minyak jatuh ke wilayah negatif.
BP berusaha pulih dan saat ini harga minyak diperdagangkan di atas US$70 per barel. BP mengungkap permintaan minyak pulih sejalan dengan prospek ekonomi makro yang cerah dan peluncuran vaksinasi hingga pencabutan bertahap pembatasan Covid-19 di seluruh dunia.
“Harapannya adalah permintaan mencapai tingkat pra-covid-19 sekitar paruh kedua tahun 2022,” ujar BP, Selasa (3/8).
Setelah pandemi, BP memutuskan untuk memecat sekitar 10 ribu pekerjaan atau 15 persen dari tenaga kerja global. BP pun mulai melepaskan aset besar.
BP mengatakan telah menyelesaikan kesepakatan divestasi sebesar US$14,9 miliar dari target US$25 miliar.
BP menambahkan bahwa mereka menaikkan dividen pemegang sahamnya dan meluncurkan pembelian kembali saham senilai US$1,4 miliar. (Net)