JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mulai membuka masa penawaran obligasi negara atau obligasi ritel Indonesia (ORI) seri ORI020 secara daring (online) pada Senin (4/10) lalu.
Pemerintah akan menggunakan dana dari penerbitan ORI020 untuk memenuhi target APBN 2021.
Hal ini termasuk biaya untuk menangani pandemi covid-19.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan masa penawaran akan berlangsung hingga 21 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB.
Pemerintah menawarkan imbal hasil (yield) sebesar 4,95 persen per tahun.
Masyarakat dapat membeli ORI020 minimal Rp1 juta dan maksimal Rp2 miliar. Jatuh tempo ORI020 ditetapkan pada 15 Oktober 2024.
Proses pemesanan ORI020 dilakukan melalui empat tahap, yakni registrasi, pemesanan, pembayaran, dan setelmen konfirmasi.
Bagi yang berminat berinvestasi di ORI020, maka bisa memesan lewat 27 mitra distribusi yang telah ditetapkan pemerintah. Berikut 27 perusahaan yang ditunjuk:
A. Melalui Bank Umum
1. PT Bank Central Asia Tbk
2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
3. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
4. PT Bank Permata Tbk
5. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
6. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
7. PT Bank Maybank Indonesia Tbk
8. PT Bank CIMB Niaga Tbk
9. PT Bank OCBC NISP Tbk
10. PT Bank Panin Tbk
11. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk
12. PT Bank HSBC Indonesia
13. PT Bank UOB Indonesia
14. PT Bank Commonwealth
15. PT Bank DBS Indonesia
16. PT Bank Victoria International Tbk
17. PT Bank Mega Tbk
B. Perusahaan Efek dan Perusahaan Efek Khusus (APERD Financial Technology)
18. PT BRI Danareksa Sekuritas
19. PT Bahana Sekuritas
20. PT Mandiri Sekuritas
21. PT Bareksa Portal Investasi
22. PT Star Mercato Capitale (Tanamduit)
23. PT. Chandharwealth Mandiri Indonesia (Fundtastic+)
24. PT Investree Radhika Jaya (Investree)
25. PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku)
26. PT Lunaria Annua Teknologi (Koinworks)
27. PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. (Cnnindonesia.com)