pemkab muba pemkab muba
Nasional

20 Parpol Ikuti Program Politik Cerdas Berintegritas KPK

219
×

20 Parpol Ikuti Program Politik Cerdas Berintegritas KPK

Sebarkan artikel ini
thumbs_b_c_a52068baa5b7e96ad2cec448dfed9fde
pemkab muba pemkab muba

JAKARTA – Mengawali Program Politik Cerdas Bertintegritas (PCB) Terpadu 2022, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelenggarakan Executive Briefing kepada 20 pimpinan dan pengurus Partai Politik (Parpol) di Gedung Juang Merah Putih KPK, Rabu (18/5/2022).

Agenda tersebut dihadiri oleh para petinggi KPK, pejabat instansi negara dan perwakilan dari 20 Parpol.

Kedua puluh parpol yang diundang tersebut adalah Parpol peserta pemilu 2019 yang terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

20 Parpol tersebut yaitu, Partai Amanat Rakyat (PAN), Partai Beringin Karya (Berkarya), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Demokrat (PD), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKP Indonesia), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Aceh (PA), Partai Daerah Aceh (PD Aceh), Partai Nanggroe Aceh (PNA), dan Partai Suara Independen Rakyat Aceh (SIRA).

Disampaikan oleh Plt Juru Bicara KPK Bidang Pencegahan Ipi Maryati Kuding, berdasarkan data penanganan perkara, hingga Januari 2022, tercatat 310 perkara yang melibatkan anggota DPR dan DPRD.

“22 perkara yang melibatkan Gubernur, serta sebanyak 148 perkara Wali Kota/Bupati dan Wakil yang ditangani KPK. Angka tersebut menyumbang 35 persen dari keseluruhan jumlah perkara,” ucapnya.

Ia juga mengatakan, Sejatinya jabatan-jabatan tersebut dijalankan secara amanah karena sudah dipilih oleh konstituen.

Namun, berbagai survei atau indeks terkait demokrasi ataupun praktik politik yang baik dan bebas korupsi di Indonesia masih menunjukkan angka yang rendah bahkan cenderung terus mengalami penurunan.

Sebagaimana amanat UUD 1945, Parpol merupakan satu-satunya instrumen yang berperan penting dalam menghasilkan para pemimpin nasional dan daerah.

Selain itu, Parpol juga menetaskan wakil rakyat mulai dari Presiden, Kepala Daerah, serta Anggota DPR dan DPRD yang berkualitas dan berintegritas untuk memimpin dan memajukan Indonesia.

“Untuk itu, KPK memandang perlu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan antikorupsi, sekaligus meningkatkan integritas bagi parpol dan seluruh pengurusnya agar terhindar dan menjauhi korupsi,” ungkapnya.

Salah satu wujud upaya yang KPK lakukan adalah melalui sebuah program bertajuk “Politik Cerdas Berintegritas Terpadu (PCB Terpadu) Tahun 2022”.

Ipi Maryati menjelaskan, melalui program tersebut, para pimpinan dan pengurus Parpol baik di pusat maupun di daerah diharapkan menjadi benteng, bagi upaya-upaya pencegahan tindak pidana korupsi di lingkungan masing-masing.

Setelah Executive Briefing bagi Parpol hari ini yang akan dihadiri oleh Ketua dan Sekretaris Jenderal Parpol baik dari tingkat pusat maupun daerah (DPP, DPD/DPW, dan DPC), program akan dilanjutkan dengan tiga rangkaian kegiatan lainnya.

“Pertama, pembekalan antikorupsi bagi para pengurus setiap parpol baik pusat maupun daerah. Kegiatan akan berlangsung pada periode Mei-Agustus 2022 secara daring dan luring di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK,” jelasnya.

Kedua, pembelajaran mandiri antikorupsi sektor politik secara elektronik. Kegiatan ini akan diikuti oleh seluruh pengurus parpol secara mandiri melalui situs Pusat Edukasi Antikorupsi yaitu https://aclc.kpk.go.id/

“Dan ketiga, KPK akan mengajak insan parpol berkontribusi melalui gerakan antikorupsi di lingkungan parpol,” ucapnya.

Kegiatan tersebut akan dilaksanakan secara mandiri oleh masing-masing Parpol sebagai bentuk tindak lanjut dan komitmen Parpol dalam melakukan upaya pemberantasan korupsi.

Program PCB diselenggarakan KPK sebagai wujud implementasi amanat Undang-undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Pasal 7 ayat (1) huruf d “merencanakan dan melaksanakan program sosialisasi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi” khususnya pada sektor politik.

Dipertegas oleh Ipi Maryati, KPK berharap melalui program tersebut dapat mendorong komitmen integritas dan meningkatkan kesadaran budaya antikorupsi bagi para pengurus parpol, serta dalam penyelenggaraan pemilihan umum.

“KPK juga mengajak internal parpol untuk melaksanakan rencana aksi dalam melakukan pembelajaran antikorupsi,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *