Musi Banyuasin

Waspadai Demam Berdarah, Beni Hernedi Ajak Warga Musi Banyuasin Peduli Hidup Bersih dan Sehat

108
IMG-20211120-WA0031

SEKAYU – Curah hujan tinggi belakangan ini menyelimuti Kabupaten Muba membuat Plt Bupati Musi Banyuasin Beni Hernedi mengajak seluruh masyarakat untuk lebih peduli dalam menerapkan budaya hidup bersih dan sehat, agar terhindar dari berbagai penyakit di musim penghujan.

Beni juga mengingatkan kepada warga untuk selalu meminimalisir potensi tempat air tergenang dan tumpukan sampah di area lingkungan rumah.

“Jangan sampai jadi sarang nyamuk yang dapat menularkan penyakit Demam Berdarah (DBD),” ucapnya, Sabtu (20/11/2021).

Selain itu itu Ketua PMI Muba ini, mengajak Seluruh Camat dan Lurah agar bersama warga lebih aktif melakukan kegiatan gotong royong bersih-bersih lingkungan untuk mencegah penyakit DBD dan penyakit Lainnya

“Kalau lingkungan bersih kita akan terhindar dari segala macam jenis penyakit,” selain itu bergotong royong bersih lingkungan dapat menghindari terjadinya banjir akibat selokan atau parit yang mampet di lokasi seputaran kita tinggal sekali lagi saya minta atensi para camat, Lurah dan kades yang wilayahnya rawan banjir tandasnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Muba dr Azmi Dariusmansyah MARS mengatakan memasuki musim penghujan, sangat identik dengan jenis penyakit batuk, pilek dan diare.

“Namun, saat ini yang harus diwaspadai dan diperhatikan secara serius, yakni penyakit DBD. Karena secara Kejadian Luar Biasa (KLB) nya lebih berpotensi tinggi,” ungkap

Ia pun menjelaskan, sesuai dengan edaran Sekda kab Musi Banyuasin no: 440/2902/KES/XI/2021 Tentang Kewaspadaan Demam Berdarah Dengue. pencegahan DBD dapat dilakukan dengan gerakan 3M Plus. Diantaranya, menguras dan menyikat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas.

“Sedangkan Plus-nya yaitu mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk. Mulai dari memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, meletakkan pakaian bekas pakai ke dalam wadah tertutup, menggunakan obat nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela atau ventilasi serta gotong-royong membersihkan lingkungan, periksa tempat penampungan-penampungan air, membersihkan lavarsida pada penampungan air yang sudah dikuras, memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar dan menanam tanaman pengusir nyamuk, ” papar Azmi.

Lanjutnya dr Azmi, Dinas Kesehatan Kabupaten Muba telah menghimbau seluruh Puskesmas dan Rumah Sakit di Kabupaten Muba untuk tidak lengah dengan penyakit DBD selain penanganan COVID-19. Begitu juga dengan ketersediaan obat-obatan dalam penangan sejumlah penyakit di musim penghujan juga sudah dipastikan ketersediaannya.

“Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan masyarakat yang terdepan untuk tetap menjalankan program-program kesehatan lainnya. Salah satunya, Juru Pemantau Jentik (Jumantik) bersama kader-kader wilayah, untuk mengingatkan dan melakukan pemeriksaan langsung kelayakan penampungan-penampungan air masyarakat,” katanya.

Lebih lanjut Azmi menjelaskan gejala DBD yaitu, demam tinggi mendadak sakit kepala,ruam, nyeri otot dan sendi, mual dan muntah serta kelelahan, pada kasus yang parah terjadi pendarahan hebat dan syok, yang dapat membahayakan nyawa.

“Hindari gigitan nyamuk, biasa menggigit di pagi dan sore hari, gunakan obat oles anti nyamuk, memakai baju lengan panjang dan celana panjang serta tidak menggantung pakaian habis pakai,” pungkasnya. (Endang S)

Exit mobile version