Ekonomi & Bisnis

Unbara Terus Berupaya Penuhi Rasio Jumlah Dosen dan Mahasiswa

226

BATURAJA I Jelang tahun ajaran baru 2016 dan penerapan aturan Direktorat pendidikan tinggi (Dikti) tentang rasio perbandingan Jumlah Dosen dan Mahasiswa, pihak Universitas baturaja (Unbara) terus melakukan beragam upaya penyesuaian rasio perbandingan tersebut.

banner 300x600

Rektor Univ. Baturaja Dr Bambang Sulistyo MPd saat dijumpai menuturkan, dari 12 Program studi (Prodi) yang tersebar di 5 Fakultas di Unbara, sejauh ini rasio perbandingan dosen baru terpenuhi di Prodi Bahasa Ingris, Prodi Bahasa indonesa, dan Prodi Tekhnologi Pendidikan.

“Kalau di Fakultas Keguruan ilmu pendidikan (FKIP), ketiga Prodi sudah tercukupi untuk rasio perbandingan jumlah dosen dan mahasiswa, sekarang ini yang menjadi permahasalah itu ada di Fakultas Tekhnik. Khususnya Tekhnik Elektro,” terang bambang.

Kekurangan jumlah dosen dan tenaga pengajar, lanjut bambang, hampir merata di setiap Prodi yang ada. Jumlahnya pun bervariasi. Sementara unguk mengatasi permasalahan tersebut, pihak Unbara terus mendorong para dosen dan pengajar untuk mengikuti pendidikan, sehingga sarat menjadi dosen terpenuhi.

“Kalau ada pengajar yang masih menyandang gelar Strata I, saya anggap bukan dosen, silahkan sebut sendiri apa, bisa juga asisten Dosen,” tutur bambang, saat disoal dengan berapa jumlah dosen yang baru menyandang gelar SI.

Menurutnya, sesuai dengan aturan yang berlaku, dosen yang mengajar Mahasiswa untuk jenjang Pendidikan Strata I, minimal harus selesai pendidikan dan memiliki gelar magister.

Selain itu, sebelumnya pihak universitas Baturaja telah mengeluarkan Izin belajar terhadap sejumlah Staff Pengajar untuk memenuhi kebutuhan jumlah pengajar, dan meningkatkan rasio perbandingan jumlah dosen dan mahasiswa.

“Kalau ditanya secara umum, ya jawabnya baru 3 prodi itu tadi yang sudah terpenuhi, karena perhitungan rasio perbandingan ini bukan dilakukan komulatif di tingkat universitas, tapi dilakukan di tingkat program studi,” terangnya.

Selain mengeluarkan izin belajar dan memberikan bantuan beasiswa penunjang pendidikan tenaga pengajar, pihaknya terus mencari tenaga pengajar dari luar. Menurutnya, pihaknya telah melakukan perekrutan, namun hasilnya masih minim. Pihaknya pun dengan gencar memasang pengumuman disejumlah media massa lokal dan regional, termasuk menggunakan media sosial. (deni A. Saputra)

Exit mobile version