PALEMBANG I Tingginya volume sampah di Palembang seiring dengan pertumbuhan penduduk dan pesatnya pembangunan, Dinas Kebersihan Kota (DKK) diminta untuk segera meresmikan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Karya Jaya, namun sebelum beroperai DKK akan segera mekakukan pengajian terlebih dahulu dengan Unsri.
Salah satu penyebab belum beroperasinya TPA Karya Jaya karena tidak adanya akses jalan, sehingga untuk menuju lokasi tidak bisa dilalui, namun TPA ini bakal menampung volume sampah lebih banyak karena wilayah TPA yang cukup luas dibandingkan TPA 2 Sukawinatan.
“Dalam minggu inilah akan kita bahas, bagaimana memaksimalkan TPA Karya Jaya agar bisa berfungsi dan bisa mengurai penumpukan sampah yang ada di SUKawinatan,”kata Kepala DKK Palembang, Agung Nugroho, Kamis (25/8).
Dilanjutkan Agung, TPA dengan luas 40 hektar tersebut akan digunakan untuk pembakaran sampah. Berbeda dengan TPA Sukawinatan yang hanya seluas 25 hektar dan akan digunakan untuk pengambilan gas maupun listrik. Maka itu pihaknya akan membicarakan soal pembukaan TPA Karya
Jaya ini dengan walikota terlebih dahulu.
“Soal kapan dibukanya kita belum tahu pasti. Yang jelas, adanya TPA di wilayah seberang ulu mampu mengakomodir suplai sampah di wilayah SU. Kendati masih ada juga distribusi sampah dari ilir, yang jelas TPA tersebut bisa dimanfaatkan,”kata Agung.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya terus berupaya melakukan 3R terhadap sampah yang diangkut rutin oleh petugas setiap harinya. Menurutnya, selama ini sampah didominasi dari rampah rumah tangga.
Kalau di Palembang, sampah kita belum overload. Hanya pada saat-saat tertentu saja volumenya meningkat, seperti hari raya atau hari libur.
Tak hanya itu, pihaknya juga sudah menyediakan 14 unit mobil pengangkut sampah ditambah 286 dari swasta. Kendaraan ini nanti bisa dibagi rute pengangkutannya baik itu ke TPA Karya Jaya maupun Sukawinatan.
“Semoga saja pembukaan TPA Karya Jaya bisa segera dilakukan, agar pendistribusian sampah bisa maksimal, sehingga sampah tidak dibuang hanya satu lokasi namun dua lokasi, ini upaya pemerintah dalam menangulangi tingginya volume sampah,”tukasnya. (Pardi)