Berita Daerah

Tolak Kenaikan BBM, KAMMI Gelar Aksi Damai di Kantor DPRD OKU

153
Mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) saat melakukan aksi damai menolak kenaikan harga BMM

Beritamusi.co.id – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) melakukan aksi damai menolak kenaikan harga BMM di Halaman Kantor DPRD OKU, Selasa (6/9/2022).

Para mahasiswa ini, dengan tegas menolak kenaikan harga BBM Subsidi yang dinaikan pemerintah pada Sabtu (3/9/2022) lalu, bahkan para mahasiswa ini menampilkan aksi teaterikal masyarakat yang terdampak kenaikan harga BBM. “Secara tegas kami menolak kenaikan harga BBM Subsidi,” kata Rahul Roy Adi Saputra saat menyampaikan orasinya.

Dikatakan pria yang akrab disapa Alul ini, kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM dapat menyengsarakan rakyat, karena akan menyebabkan harga barang-barang dan jasa semakin mahal.

Kebijakan ini juga akan berdampak UMKN yang akan semakin rapuh serta berpotensi meningkatkan pengangguran, dan juga berpotensi menyebabkan inflasi, “maka Menyikapi kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM tersebut yang membuat dampak mencekam bagi masyarakat seluruh indonesia,” katanya.

Dalam pernyataan sikapnya, KAMMI OKU Menyampaika 5 tuntutqn yakni, Menolak pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi. Mendesak pemerintah untuk mengendalikan dan menstabilkan harga bahan pokok. Mendesak DPRD Kab OKU bersikap turut menolak kenaikan harga bbm.

Mendesak Pemerintah Tunda Proyek Strategis Nasional (PSN) seperti Contoh IKN yang tidak berdampak langsung bagi Rakyat dan mengalihkan anggaran untuk subsisdi BBM.

Serta Mendesak Presiden Jokowi untuk MUNDUR jika tidak membatalkan kenaikam harga BBM.

“Kami minta anggota DPRD OKU yang menjadi wakil rakyat untuk ikut sependapat dan membela rakyat,” tandasnya.

Sementara itu wakil ketua 1 DPRD OKU Yudi Purna Nugraha didampingi Wakil ketua II DPRD OKU Yoni Risdianto, ketua Komisi 2 Parwanto dan Wakil ketua Komisi 1 Naproni yang menemui para mahasiswa ini mengatakan dari orasi yang disampaikan oleh para masa aksi DPRD OKU menyimpulkan bahwa Mahasiswa dan masyarakat OKU menyatakan menolak kenaikan harga BBM.

“Kami sepakat dengan tuntutan para mahasiswa tadi menolak kenaikan harga BBM, dan pada hari ini juga tuntutan rekan-rekan sekalian akan kami teruskan ke DPR RI,” tegas Yudi

Ditambahkan Yudi, diketahui dampak kenaikan BBM ini berdasarkan analisa pengamat akan terjadi Infalis pada tahun 2022 kuartal ke 2 sebesar 7%. “Hal ini tentunya akan menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat dan menambah angka kemiskinan. (HARISON).

Exit mobile version