Nasional

TNI AD Bantah Jatuhnya Helikopter Karena Kelebihan Penumpang

91
TNI-Mati
Fhoto : Puspen TNI

JAKARTA I Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Mohammad Sabrar Fadhilah membantah dugaan jatuhnya Helikopter Bell 412 EP di Napu, Poso, Sulawesi Tengah, Minggu lalu (20/3), karena faktor kelebihan penumpang.

Helikopter jenis Bell 412 EP memiliki spesifikasi empat baling-baling dengan kapasitas maksimal hingga tiga belas orang. Fadhilah mengatakan, helikopter itu masih mampu menampung 14 penumpang.

“Enggak, aspeknya banyak, penumpang juga bobot. Jadi saya kira kalau tidak salah 14 penumpang masih bisa, masih muat,” kata Fadhilah di Kantor Dinas Penerangan AD, Jakarta, Kamis (24/3).

Fadhilah menjelaskan, helikopter pabrikan Kanada itu sudah sesuai spesifikasi, termasuk terdapat penangkal petir di dalamnya. Sehingga jatuhnya helikopter yang disebut karena faktor cuaca, masih terus dilakukan investigasi.

“Tentu itu sudah ada dalam spec standar yang ada,” ujar dia.

Fadhilah mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan memberi penjelasan lebih lanjut terkait jatuhnya helikopter yang membawa 13 prajurit dalam Operasi Tinombala tersebut.

Sebelumnya, helikopter Bell 412 EP terjatuh sesaat sebelum mendarat pada pukul 17.40 WITA di kebun milik warga di Dusun Pattiro Bajo, Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso.

Helikopter tersebut membawa 13 personel TNI AD yang hendak menjalankan Operasi Tinombala, yang digelar TNI/Polri untuk menangkap kelompok teroris Santoso. Pihak TNI sejauh ini menduga penyebab kecelakaan helikopter tersebut adalah karena cuaca buruk. (CNN)

Exit mobile version