TEBINGTINGGI I Hendak memperbaiki mesin pompa air, Luki Ramadani (27) yang diketahu merupakan tenaga kerja sukarela (TKS) di Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak (DPMPD P3A) Kabupaten Empat Lawang, tewas tersengat aliran listrik di rumahnya yang beralamat di RT 02 RW 06 Kelurahan Tanjung Kupang, Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang,, Selasa pagi (14/2) sekitar jam 07.30 WIB.
Informasi yang berhasil dihimpun, kejadian bermula saat korban memperbaiki pompa air listrik di sumur yang terletak di samping rumahnya. Saat hendak menarik pompa air yang tergantung dislang besi dalam sumur, tiba-tiba korban kesetrum aliran listrik yang diduga teralir ke slang besi dari pompa air yang terkontak aliran listrik. Tak ayal korban kesetrum hingga menyebabkan korban diduga meninggal dunia di tempat kejadian.
“Pompa airnya itu diikat dengan sling besi. Kemungkinan besar, sling besi tersebut terkontak listrik hingga tersentrum ke korban,” ungkap Ketua RT 02 RW 06 Kelurahan Tanjung Kupang, Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang, Darmawan saat dimintai keterangannya terkait kejadian tersebut.
Korban diketahui kesetrum aliran listrik pertama kali diketahui oleh kakaknya sendiri, yang merasa ada firasat tidak baik saat sedang mandi di kamar mandi dalam rumahnya. “Saat kejadian kakaknya sedang mandi di kamar mandi. Ada firasat lalu kakaknya keluar untuk melihat adiknya yang sedang memperbaiki pompa air, terlihatlah oleh kakaknya itu lalu berteriak minta tolong ke warga,” jelasnya.
Saat ditolong warga, kondisi korban diduga sudah meninggal. Namun untuk memastikan hal tersebut, korban akhirnya dibawa ke RSUD Empat Lawang, untuk diperiksa. “Setelah dibawa ke RSUD, korban sempat dibawa lagi ke rumahnya ini, selanjutnya jenazah langsung dibawa ke Kota Lahat, tempat kelahirnya,” ujar Darmawan seraya menyebut saat kejadian sedang hujan deras.
Menurut Darmawan, kejadian tersebut kemungjkinan besar tidak akan terjadi, jika pengikat mesin pompa air yang digunakan korban terbuat dari nylon atau plastik. “Ini menurut saya, jika bukan sling, tak akan terjadi kejadian yang menimpa korban itu,” katanya.
Diceritakannya, korban diketahui merupakan warga dari Kota Lahat ini, masih lajang tinggal bersama kakaknya yang menjadi pegawai di BKD Empat Lawang. “Setahu saya mereka tinggal di rumah itu hanya berdua, kakak adik, sudah sekitar 2 (dua) tahun. Itu rumah milik mereka sendiri, bukan rumah kontrakan. Kalau asal mereka dari Kota Lahat,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala DPMPD P3A Kabupaten Empat Lawang, Alhumaidi Saman membenarkan adanya kejadian yang menimpa TKS yang bertugas di kantornya tersebut. Menurut Alhumaidi, korban tersentrum di rumahnya di Talang Banyu Tebing Tinggi dan saat ini jenazah korban sudah dikebumikan sekitar jam 13.00 WIB di Kota Lahat.
“Ya, ini baru pulang melayat, korban tersentrum di rumahnya. Sudah dimakamkan di Lahat habis zuhur tadi,” jelas Humaidi. (RD)