Bangka Belitung

Tega! Gegara Timah, Oknum TNI Piting Warga Berkebutuhan Khusus

340

SUNGAILIAT – Malang nasib yang dialami Apri, warga Matras berkebutuhan khusus ini harus menerima perlakuan tak pantas dari oknum TNI yang disebut warga petugas pengamanan CV Jaya Mandiri.

Apri dipiting, diseret dan diintimidasi oleh oknum anggota TNI yang belum diketahui namanya tersebut, lantaran dituding menyembunyikan bijih timah. Perbuatan oknum TNI yang disebut-sebut tim pengamanan CV Jaya Mandiri itu, disaksikan oleh puluhan mata penambang dan nelayan di Pantai Matras.

Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun, peristiwa naas itu terjadi pada Rabu (11/10/23) sore. Apri yang sore itu baru turun dari perahu, memegang segenggam bijih timah. Baru beberapa langkah menginjakkan kakinya di pantai, dari kejauhan sebuah mobil meluncur menuju ke arah Apri.

Setelah berhenti beberapa meter dari Apri, seorang pria oknum TNI turun dan mendatangi Apri. Tanpa basa basi, oknum TNI tersebut memiting leher Apri, sembari menghardik dan menyeret tukang parkir perahu nelayan di Matras tersebut.

“Dimana kau sembunyikan timah?” hardik oknum tersebut dengan puluhan pasang mata yang menyaksikan insiden tersebut,

Apri yang merupakan seorang tuna wicara (bisu) ini, hanya bisa pasrah diperlakukan sedemikian rupa. Menyadari perbuatannya disaksikan dan didengar oleh banyak orang, oknum TNI tersebut akhirnya pergi meninggalkan Apri yang kesakitan memegang lehernya.

Merasa perbuatan para oknum TNI yang menjadi petugas keamanan CV Jaya Mandiri tersebut, akhirnya Apri dengan ditemani beberapa penambang dan nelayan mendatangi penasihat hukum Budiyono SH.

“Betul tadi mereka datang ketemu saya. Apri ditemani oleh JN dan LN, yang rencananya meminta saya mendampingi untuk membuat laporan ke Polisi Militer di Pangkalpinang. Informasi dari warga, oknum merupakan anggota TNI di Korem 045/Garuda Jaya. Jadi ini perbuatan yang tidak selayaknya, maka harus dilaporkan,” terang Budiyono kepada wartawan, Sabtu (14/10/2023) siang.

“Pertanyaan lainnya, mengapa TNI harus turun tangan melakukan pengamanan?. Bukankah tupoksi TNI bukan itu. Jangan jadikan Matras seperti daerah operasi militer. Masalah ini akan kita pelajari, untuk kemudian dilapor Polisi Militer (PM) di Pangkalpinang. Jangan ada rakyat yang dianiaya, atau diintimidasi oknum TNI, apalagi warga dengan keterbatasan fisik. Tadi korbannya saya suruh berobat sekalian visum. Karena korbannya merasa pusing usai kejadian kemarin,” sambung Budiyono.

Sementara itu, masyarakat mulai bereaksi atas ulah para oknum TNI yang terkesan arogan. Jumat (13/10/2023) petang kemarin, puluhan penambang mendatangi pos penimbangan CV Jaya Mandiri. Warga meminta CV pelaksana program Sisa Hasil Produksi (SHP) PT Timah tersebut menghadirkan oknum TNI yang sudah melakukan kekerasan terhadap Apri.

“Ada puluhan penambang yang kemarin mendatangi pos penimbangan, mereka juga mulai gerah dengan pihak CV Jaya Mandiri yang menggunakan oknum TNI dari Korem sebagai pengamanan di Matras. Makanya mereka meminta dihadirkan. Tapi oknumnya tidak datang,” ujar Sbn, salah seorang penambang, Sabtu (14/10/2023) sore.

Terpisah, Asiang yang disebut-sebut sebagai pemegang SPK SHP PT Timah di kawasan Matras, saat dikonfirmasi belum memberikan respons. Begitu pula dengan pihak Korem 045/Garuda Jaya, yang dikonfirmasi melalui Kapenrem belum memberikan respon. (Red/Win)

Exit mobile version