TANA TORAJA I Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Tana Toraja nampak bersungguh-sungguh mewujudkan janji-janjinya saat kampanye awal tahun 2016, yaitu menjadikan Tana Toraja unggul dalam pendidikan. Salah satu yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Tana Toraja adalah dengan mengadakan Pameran Pendidikan.
Pameran itu sendiri diadakan bersamaan dengan HUT RI ke 71, dan acaranya dipisahkan dari pameran pembangunan Tana Toraja yang diadakan bersamaan.
Pameran dipusatkan di Pasar Seni Kota Makale dan dimeriahkan oleh 40 sekolah yang terdiri atas sekolah SD/SMP Adiwiyata, SMK, dan Sekolah Mitra USAID PRIORITAS. Pameran dibuka secara resmi oleh wakil Bupati Tana Toraja Victor Datuan Batara tanggal 26 Agustus 2016.
Secara tegas, wakil Bupati Tana Toraja mengharapkan supaya inovasi pembelajaran lebih berkembang guru benar-benar bisa mengimplementasikan metode pembelajaran actif (active learning), bukan metode ceramah. “Guru harus menguasai metode pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa” tegasnya.
Salah satu pameran hasil karya guru dan siswa yang menarik adalah media makossi atau permainan asli Tana Toraja yang dijadikan media untuk belajar bahasa Inggris. Media yang lain yang menarik adalah media tangga nada dengan botol yang berisi air. Botol-botol itu diisi dengan air dalam jumlah tertentu dan ketika dipukul mengeluarkan bunyi berbeda-beda baik do, re, mi fa dan seterusnya sesuai dengan besaran air dalam botol tersebut.
Hari ketiga pameran, Bupati Tana Toraja, Nico Biringkanae melakukan kunjungan keseluruh stand. Ia dengan senang melihat cara siswa menjelaskan seluruh pajangan di stand. Bupati bahkan membeli beberapa pajangan karya siswa yang menari, seperti teh racikan siswa di SDN 183 Balla Bittuang.
Seperti Wabup, Bupati juga sangat terkesan dengan program pendidikan USAID PRIORITAS yang telah banyak menginpirasi pameran pendidikan ini. Bupati juga berharap apa yang dikembangkan USAID PRIORITAS bisa ditiru oleh sekolah-sekolah bukan sasaran program. Enos Karoma, Sekda Tana Toraja, yang menutup kegiatan pameran pada tanggal 30 Agustus, berharap sekolah-sekolah yang bukan sasaran program USAID PRIORITAS bisa memanfaatkan fasilitator daerah USAID PRIORITAS untuk belajar mengembangkan sekolah. Ia bahkan berharap sekolah-sekolah yang non sasaran program USAID PRIORITAS berkunjung ke sekolah-sekolah mitra, terutama empat sekolah sasaran yang ditunjuk jadi GPS (good practice schools).
Keluar sebagai juara dalam pameran ini adalah I SDN 102 Makale yang merupakan sekolah sasaran USAID PRIORITAS dan Juara II, SD Katolik Renya Rosari, bekas sekolah sasaran USAID PRIORITAS. Penilaian dilakukan berdasarkan kreatifitas pameran di stand, baik dari segi pembelajaran, MBS maupun praktik baik yang lain. (ril)