PALEMBANG – Kabar baik kembali datang bagi warga Sumatera Selatan (Sumsel). Pasalnya, pada tahun ini Sumsel mendapat tambahan kuota BBM Solar Bersubsidi sebanyak 3 juta liter.
SK penambahan kuota tersebut diserahkan oleh Kepala BPH migas, M Fanshurullah Asa didampingi Anggota Komisi VII DPR RI H Yulian Gunhar saat melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sumsel dalam rangka penyampaoan informasi kuota jenis BBM tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan Tahun 2020 serta menjalankan fungsi pengawasan sektor migas di Kantor Gubernur Sumsel, Jumat (7/8/2020).
Didampingi Kepala BPH Migas, Anggota Komisi VII DPR RI Yulian Gunhar mengatakan pertemuan mereka kali ini salah satunya fokus membahas mengenai pengawasan Jenis BBM tertentu (solar bersubsidi) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (Premium Penugasan) melalui digitalisasi nozzle.
Berdasatkan data dari BPH Mogad kuota dan realisasi JBT dan JBKP tahun 2020 untuk Provinsi Sumsel adalah JBT (Minyak Solar) kuota (KL) sebanyak 557.688. Dan sampai Juni 2020 terealisasi 244.972 (KL) atau terealisasi 43,9%. Kemudian JBKP (Premium) kuota sebanyak 256.438 KL sampai 31 Juli 2020 terealisasi 131.237 KL atau terealisasi 51,2%.
Terkait penetapan kuota itu, Yulian meminta agar kuota BBM subsidi tersebut tepat sasaran dan dapat mencukupi hingga akhir tahun 2020.
“Makanya kita minta Pemda benar-benar ikut aktif mengawasi penyaluran BBM bersubsidi tersebut agar tepat sasaran dan program digitalisasi SPBI yang saat ini sedang dilakukan oleh PT Peetamina dengan bekerjasama dengan PT. Telkom dapat digunakan secara efektif untuk mengawasi penyaluran BBM beraubsidi,” jelasnya.
Lebih jauh Gunhar menyebutkan bahwa sesuai laporan yang disampaikan oleh Kepala BPH Mivas sampai Agustus 2020 saat ini perkembangan digitalisasi SPBU yang dilaksanakan oleh PT Pertamina telah mencapai 55$ atau sejumlah 3.030 SPBU dsri target 5.518 SPBU di seluruh Indonesia.
“Untuk Sumsel target inplementaso 135 IT Nozzle yang tersambung di dashboard PT Pertamina Persero baru 55 SPBU yang terealisasi (40,4%),” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel H.Herman Deru menyambut gembira adanya penambahan kuota tersebut. Karena penambahan tersebut sangat dibutuhkan.
“Solar ini sangat dibutuhkan karena akan digunakan untuk pertanian yakni angkutan hasil pertanian dan angkutan orang. Dan ini juga untuk genset-genset rumah tangga untuk menjawab kelangkaan solar yang terjadi di SPBU-SPBU di daerah.. sehingga aktifitas transportasi bisa tetap berjalan lancar di Sumsel,” jelasnya.
Tak hanya membahas soal penetapan dan pengawasan kuota BBM, dalam kunker tersebut Gubernur HD juga menyampaikan beberapa unek-uneknya ke Kepala BPH Migas dan Anggota DPR RI H. Yulian Gunhar. (Ad)