PANGKALPINANG – Polemik yang terjadi pada Program Berkah Mart banyak menuai sorotan dari berbagai elemen masyarakat. Program Pemprov Babel yang sebelumnya digadang-gadang menjadi leading sector dalam meningkatkan perekonomian masyarakat desa tersebut hingga kini dinilai belum membuahkan hasil yang memuaskan.
Atas dasar itu lah, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bangka Belitung mendatangi Gedung DPRD Babel, untuk mempertanyakan penyebab dari kegagalan program tersebut. Apalagi anggaran yang dikucurkan oleh Pemprov Babel untuk merealisasikan program tersebut dinilai cukup fantastis, yakni sebesar Rp30 miliar.
Ketua HMI Cabang Babel, Rizqi Khulafahu Shidiqi menilai, program terobosan yang dibentuk melalui BUMD ini tidak sesuai dengan tujuan atau target yang diharapkan, yakni diantaranya, meningkatkan daya beli masyarakat dengan cara memperpendek rantai distribusi dan meningkatkan pemberdayaan serta menumbuhkan perekonomian masyarakat.
“Semua tujuan itu menjadi pertanyaan besar bagi HMI Cabang Bangka Belitung yang melakukan perjalanan ke berbagai desa di Provinsi Babel, kami menemukan bahwa program Berkah Mart yang menelan dana Rp30 Miliar itu gagal menjadi leading sektor peningkatan perekonomian masyarakat,” kata Rizqi saat membacakan tuntutan di depan Kantor DPRD Babel, Rabu (14/7/2021).
Oleh karenanya, disampaikan dia, HMI Cabang Babel mendesak DPRD yang bertindak sebagai lembaga yang mengawasi jalannya kebijakan eksekutif agar segera memanggil gubernur untuk melakukan pertanggungjawaban mengenai efektivitas Berkah Mart.
Sementara itu, Koordinator Aksi, Yusuf meminta DPRD Babel segera menindaklanjuti tuntutan yang telah disampaikan tersebut dalam kurun waktu satu minggu.
“Kita berikan ultimatum waktu satu minggu kepada DPRD menindaklanjuti tuntutan kami untuk memanggil pemprov (gubernur-red) terkait pertanggungjawaban ini. Apabila tuntutan kami ini tidak digubris, maka kami akan melakukan aksi yang lebih besar lagi,” tegas Yusuf.
Menanggapi aspirasi tersebut, Ketua DPRD Babel, Herman Suhadi memberikan apresiasi atas kepedulian para mahasiswa khususnya HMI Cabang Babel yang ikut mengawasi jalannya kebijakan pemerintah daerah. Dia pun tidak menyangkal bahwa hingga saat ini program Berkah Mart tersebut tidak berjalan dengan baik.
“Berkenaan dengan aspirasi yang disampaikan oleh adik-adik mahasiswa bahwa Berkah Mart tidak memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, menurut pengamatan kami memang seperti itu adanya. Bahkan hasil kunjungan Komisi I ada yang tidak berjalan semestinya,” kata Herman.
Usai melakukan pengawasan lewat Komisi I, diutarakan dia, pihak DPRD Babel sudah berupaya memberikan rekomendasi agar program Berkah Mart ini dapat berjalan dengan efektif.
“Tentunya permintaan mereka untuk memanggil pemprov guna memberikan kejelasan terkait Berkah Mart, kita akan membuat jadwal terkait itu melalui rapat dengar pendapat, sehingga permasalahan yang ada di Berkah Mart ini dapat ditemukan solusinya, tentu saja yang kita harapkan dapat memberikan kesejahteraan,” pungkasnya. (EDI)