Menurutnya, penyebaran informasi terhadap publik baik itu narasi data hingga tanggal harus jelas. “Pentingnya komunikasi publik ini untuk menyebarluaskan informasi yang disiapkan. Apalagi, memasuki zaman seperti ini para Humas harus benar-benar menyiapkan diri agar tidak tertinggal,” katanya. Rifa’i menjelaskan, perkembangan teknologi informasi dan kemajuan demokrasi saat ini telah membuat aliran informasi begitu deras. Untuk mendapatkan informasi, saat ini bukanlah hal yang sulit. “Meskipun demikian, informasi yang disalurkan haruslah mudah dimengerti. Melalui forum ini, diharapkan agar dapat bekerjasama baik pemerintah maupun instansi lainnya dalam pengelolaan informasi untuk disebarluaskan kepada masyarakat,” ujarnya. Dijelaskannya, pengelolaan informasi publik dan komunikasi ini sendiri merupakan instruksi dari presiden yang juga disampaikan Mendagri tentang penyebar luasan informasi kepada publik.
Kepala Dinas Komuniksi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten OKI, Dwi Zulkarnain mengatakan, pembentukan Bakohumas serta forum KIM bertujuan untuk lebih menertibkan pengolahan informasi hingga penyebaran informasi, termasuk dalam bermedia sosial. “Pembentukan ini gunanya juga meningkatkan potensi ekonomi, sosial dan budaya masyarakat serta meningkatkan kecerdasan publik guna meningkatkan informasi,” singkatnya. Selain itu, dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan kesepakatan untuk penolakan berita bohong (hoax) serta ujaran kebencian. (Romi)