OKI Mandira

Pj. Gubernur Perbolehkan Perubahan Anggaran APBD Penanggulangan Karhutla di Sumsel

305

OKI – Guna memperkuat dan mempercepat penanganan karhutla di sejumlah kawasan di Sumsel, Pj. Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengatakan, pemerintah daerah dapat melakukan perubahan APBD dengan melakukan pergeseran anggaran.

Hal tersebut dikemukakannya usai disinggung terkait rincian anggaran dana yang digunakan untuk penanganan karhutla di Sumsel.

Agus Fatoni mengatakan, pemerintah daerah dimungkinkan untuk melakukan perubahan APBD dengan melakukan pergeseran anggaran guna penanganan karhutla.

Lanjutnya, pergeseran anggaran tersebut dengan melakukan perubahan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD untuk kegiatan penanganan karhutla.

“Karena ini bersifat darurat dan mendesak bisa dilakukan pergeseran anggaran setelah ditetapkan APBD,” jelasnya saat menghadiri pelepasan tambahan pasukan penanganan karhutla di OKI, Rabu (11/10/2023).

Agus Fatoni menegaskan, terkait pendanaan penanganan karhutla merupakan tugas pemerintah. Pemerintah telah melakukan langkah dalam pencarian dana guna mencukupi anggaran penanganan karhutla.

“Memang tugas kita bersama untuk mencarikan dana, termasuk meminta bantuan dengan perusahaan yang ada di Sumsel,” ucapnya.

Saat ditanyakan peran perusahaan-perusahaan di Kabupaten OKI dalam penanganan karhutla, Agus Fatoni mengatakan, saat ini beberapa perusahaan di OKI terbilang kooperatif. Perusahaan-perusahaan telah mengambil perannya masing-masing dalam penanganan karhutla di OKI.

“Sejauh ini perusahaan sudah bergerak sendiri-sendiri, baik dalam pengamanan dan penanganan karhutla itu sendiri,” ucap Agus Fatoni.

Dia menambahkan, penanganan karhutla diperlukan langkah bersama yang dilakukan secara terkoordinasi, terkonsolidasi dan sinergitas semua elemen dan komponen yang ada.

Dikesempatan yang sama, pemerintah melakukan penambahan 350 pasukan dari Kodam II/Sriwijaya guna mempercepat penanganan karhutla di OKI.

Panglima Kodam (Pangdam) II/Sriwijaya Mayjen TNI Yanuar Adil mengatakan, 350 pasukan tambahan dari Yonif Lampung sengaja didatangkan untuk menyukseskan langkah pemerintah dalam mempercepat pemadaman sejumlah titik api di kawasan OKI.

“Kenapa dari Lampung, karena satuan kita yang ada di Sumsel sudah banyak yang diberangkatkan dalam operasi-operasi lainnya. Sebagai contohnya 200 raider sekarang posisi di Papua,” ucap Yanuar.

Lanjutnya, ada banyak satuan TNI dari Kodam II/Sriwijaya seperti Yon Zeni, posisi sekarang sedang melakukan operasi perdamaian di Kongo dan ada juga yang berada di perbatasan Indonesia.

“Akhirnya pasukan kita ambil dari Lampung. Walaupun yang di Lampung 143 yang kira-kira sekitar 2 minggu baru pulang tugas operasi dari Papua. Tetapi karena sifatnya kontingensi, maka kita panggil kembali untuk melaksanakan kegiatan di OKI,” ujarnya.

Dikatakannya lagi, untuk teknik baru dalam menangani karhutla, mereka akan menggunakan cairan nusantara 4 dan nusantara yang bentuknya pom dan gel.

“Itu yang akan kita coba terapkan di titik-titik hotspot,” tuturnya. (nandoenk)

Exit mobile version