pemkab muba pemkab muba
Ekonomi & Bisnis

Pencapaian KB Terendah, Desa Tanjung Serang OKI Jadi Kampung KB

180
×

Pencapaian KB Terendah, Desa Tanjung Serang OKI Jadi Kampung KB

Sebarkan artikel ini
KB
pemkab muba pemkab muba

Pencapaian KB Terendah, Desa Tanjung Serang OKI Jadi Kampung KB KAYUAGUNG I Terpilih menjadi pencapaian Keluarga Berencana (KB) terendah bukanlah sesuatu prestasi. Untuk itu, Desa Tanjung Serang terpilih menjadi desa yang diprioritaskan menjadi Kampung KB.

Hal ini agar warga desa setempat, sadar dan mau melaksanakan KB. Selain KB terendah, Tanjung Serang juga diketahui memiliki pendapatan penduduk yang rendah kemudian jumlah pasangan usia subur tinggi, dan pernikahan dini tinggi.

“Dari kriteria itu, maka di Desa Tanjung Serang diluncurkan program Kampung KB, agar bisa berubah dan peserta KB-nya meningkat,” ungkap Kepala BKKBN Alhady Nasri SKM Mkes melalui Sekretaris BKKBN OKI Iswandi S.Km, disela- sela acara pencanangan program Kampung KB tingkat Kabupaten OKI dan peluncuran KB EMAS di Desa Tanjung Serang Kecamatan Kayuagung Kabupaten OKI, Senin (4/4).

Diharapkan pula dengan diluncurkan program Kampung KB di Desa itu bisa meningkatkan tingkat perekonomian di desa.

Program KB EMAS yang dilakukan di Kabupaten OKI merupakan program pertama di Indonesia karena belum dimiliki pemerintah daerah lain.  Program KB EMAS ada 2 kegiatan. Pertama, Safari KB 15 kali terutama di daerah terpencil, perairan OKI yakni Kecamatan Sungai Menang, Tulung Selapan, Air Sugihan dan Cengal. Kedua, KB keliling ke lebak lebak.

“Program KB EMAS berupa Safari KB ke desa desa terpencil sangat mendukung program Kampung KB, ini belum ada di daerah lain. Kami akan melaporkannya ke presiden melalui Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI,” ungkap Kepala BKKBN Sumsel Drs Ary Goedadi.

Pembentukan Kampung KB di seluruh desa di Indonesia merupakan instruksi presiden agar manfaat KB dapat dirasakan seluruh masyarakat khususnya di daerah terpencil di Indonesia. Berfokus bagi masyarakat kurang mampu dan desanya minim fasilitas kesehatan.

 “Program ini harus bersinergi dengan sektor pembangunan lain seperti  Dinkes, Diknas, Dinas PU, Dinas Sosial, UKM dan instansi lainnya dalam mengisi kegiatan Kampung KB,” sambungya.

Ditambahkan Bupati OKI Iskandar SE jumlah penduduk di OKI saat ini hampir menyentuh angka 1 juta jiwa. Jumlah ini bersaing dengan Banyuasin dan OKU Timur, diprediksi setiap tahun jumlah penduduk di OKI bertambah lebih kurang 11.200 ribu jiwa dan kenyataan ini luar biasa karena Pemkab OKI kesulitan menghadapi ledakan penduduk.

“2 anak saja sudah cukup untuk meningkatkan IPM (Indeks Pertumbuhan Penduduk) OKI dan memudahkan dan menyukseskan program pemerintah pusat,”jelasnya.

Saat ini masih ada 39.284 pasang di OKI yang  bukan  merupakan peserta KB. Selama tahun 2015, jumlah peserta KB aktif yang sudah didata sebanyak 139.354 orang, dengan rincian IUD sebanyak 2.686 orang, MOW sebanyak 3.534 orang dan MOP sebanyak 1.162 orang. Untuk kondom sendiri sebanyak 9.662 orang, Implan sebanyak 24.425 orang, KB Suntik sebanyak 65.701 orang dan Pil sebanyak 32.184 orang,” urainya. (Romi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *