EMPAT LAWANG I Setelah 30 Tahun silam sejak dibangun, akhirnya dua buah jembatan menuju perkebunan di Desa Ujung Alih, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang dikakukan perehapan. Meskipun beberapa tahun lalu dilakukan perehapan ringan menggunakan swadaya masyarakat, namun belum cukup untuk memperpanjang umur jembatan.
Perlu diketahui, kedua jembatan tersebut merupakan satu satunya akses menuju perkebunan, jika jembatan itu tidak ada, terpaksa warga harus memutar lewat jalan poros, dan memakan waktu lebih lama dan jarak tempuh puluhan Kilometer.
Angin segar bagi masyarakat Ujung Alih sebab untuk Tahun 2016 difokuskan untuk rehap jembatan gantung. Terlihat beberapa warga Desa Ujung Alih sedang melakukan perbaikan lantai jembatan, sehingga nantinya masyarakat tidak perlu lagi takut jembatan akan putus.
Kepala Desa Ujung Alih Elpi Samsi mengatakan, jembatan tersebut merupakan bantuan pemerintah untuk mempermudah akses menuju perkebunan yang dibangun beberapa puluh tahun lalu namun belum pernah ada perehapan.
“Semenjak dibangun 30 tahun lalu, warga sangat terbantu, terutama petani yang menuju perkebunan, namun seiring berjalannya waktu kondisi jembatan semakin memprihatinkan, sehingga kami lakukan perehapan ringan swadaya, namun kondisi jembatan kembali memprihatinkan,” katanya, Sabtu (3/9)
Sambungnya, berdasarkan permasalahan tersebut, masyarakat Desa Ujung Alih mengusulkan untuk perehapan terhadap dua jembatan gantung agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Makanya untuk tahun ini kami fokuskan untuk perehapan kedua jembatan gantung menuju perkebunan tersebut, kalau sampai putus, masyarakat akan kesulitan untuk menuju kebun,” bebernya
Lanjut Elpi, dirinya berharap dengan pereharapan jembatan tersebut, masyarakat akan semakin termotivasi untuk menjaga dan merawat kebunnya, bahkan menambah luasan wilayah perkebunan sehingga masyarakat bisa semakin sejahtera.
“Dengan adanya pehehapan ini warga tidak perlu takut lagi, bahkan saya sangat berharap petani desa Ujung Alih semakin termotivasi untuk bertani, berkat perehapan jembatan menggunakan Dana Desa,” tukasnya
Sementara itu, Pendamping Lokal Desa (PLD) Ujung Alih Febri mengatakan perehapan jembatan gantung sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang telah tertuang dalam RAB.
“Semoga perehapan ini berjalan dengan lancar, sehingga sedikit demi sedikit akan tercipta desa yang mandiri,” pungkasnya (rd)
