“Sebetulnya kami sudah mendirikan posko pengaduan masyarakat berkonsep berkeadilan. Tapi sejauh ini belum ada laporan dari masyarakat baik terkait penerimaan siswa baru kemarin,” kata Kepala Perwakilan Ombudsman Sumsel Indra Juardi kepada media di SMAN 1 Palembang, kemarin.
Dia menilai, pelaksanaan PPDB di sejumlah sekolah sudah sesuai aturan pemerintah. Calon siswa yang dinyatakan lolos sudah disiarkan melalui website yang kelola Disdikpora Palembang, termasuk proses seleksi dan tahapan lainnya.
“Kita tidak menemukan adanya pungutan liar dalam PPDB, namun bagi masyarakat yang mengetahui permainan tersebut bisa dilaporkan kepada Ombudsman Sumsel,” ujarnya.
Dia berjanji akan membawa pelanggaran tersebut ke ranah pidana melalui Ombudsman Pusat. Pihaknya pun akan merekomendasikan sanksi bagi kepala sekolah maupun guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Kami bisa saja rekomendasikan guru bersangkutan turun pangkat atau lainnya, asalkan pelanggaran yang dibuat sudah merugikan masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, sejumlah sekolah unggulan mulai menyelenggarakan ospek lebih dulu dibanding sekolah lain. Salah satunya SMAN 1 Palembang sudah memulai Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) sejak Senin (11/7) kemarin.
Di bidang kedisplinan, sekolah ini menggandeng prajurit TNI AD. Komandan Koramil (Danramil) 418-02/Pakjo Kapten CZI Supagiyo memastikan latihan yang diberikan tidak akan mengandung unsur kekerasan. Siswa hanya akan diberikan pelatihan dasar kedisplinan dan wawasan kebangsaan.
“Bukan zaman lagi kekerasan di dalam sekolah, mereka tidak diajak untuk lebih mengenali tentang wawasan kebangsaan lalu di lanjudkan dengan latihan dasar kedisiplinan,serta latihan baris berbaris,”tukasnya. (Sonny)