KAYUAGUNG I Walaupun pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke 10 di Kota Lubuk Linggau, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) gagal menembus 5 besar dan berada di urutan 7. Pada Porprov ke 11 di Palembang, KONI Kabupaten OKI menarget para atlet Bumi Bende Seguguk bisa menembus 5 besar perolehan medali terbanyak di ajang olahraga bergengsi tingkat Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Ketua KONI OKI, Ir HM Hapis MM didampingi Sekretaris, Sirni Lestari SAg menegaskan, para Porprov tahun 2010, OKI berada di urutan ke 7 dengan perolehan 9 emas, 9 perak dan 23 perunggu. Dan tahun 2015, OKI masih menduduki peringkat 7, namun dengan dengan perolehan 13 medali emas, 20 perak dan 17 perunggu.
“Kalau dari segi perolehan medali, jelas meningkat jauh, tapi secara keseluruhan atau peringkat kita tetap berada di peringkat 7. Kedepan kita target OKI tembus 5 besar perolehan medali terbanyak,” ujar Hapis saat Rapat Koordinasi KONI OKI di GOR Perahu Kajang Kayuagung, Selasa (22/11).
Saat rapat yang dihadiri Waketum I KONI Sumsel, Dhenie Zainal dan rombongan, Ketua KONI OKI memaparkan, saat ini penyerapan dana oleh 22 cabang olahraga (Cabor) di Kabupaten OKI kurang maksimal, sehingga diharapkan kedepan semua cabor bisa melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka pencarian bibit-bibit atlet yang akan berlaga di ajang Porprov ke 11 di Palembang.
“Jika di sejumlah daerah terjadi kekurangan dana, di OKI malah sebaliknya. Penyerapan dana KONI masih minim sekali, untuk itu kegiatan-kegiatan dari 22 cabor harus lebih maksimal, apalagi kita merupakan daerah penunjang Propinsi Sumsel dalam penyumbang medali, terutama emas dari cabang olahrahga andalan seperti Sky Air,” pungkasnya.
Waketum I KONI Sumsel, Dhenie Zainal berharap KONI Kabupaten OKI lebih konsisten dalam pencarian atlet-atlet yang akan bersaing di ajang Porprov. “Sky Air merupakan andalan Sumsel di ajang PON, salah satu atletnya yaitu dari Kabupaten OKI. Ini prestasi yang membanggakan, dan kalau bisa kedepan bisa di tingkatkan lagi,” ungkapnya.
Dhenie yang juga Putra Daerah asal Kabupaten OKI berharap dalam ajang pencarian bibit atlet bisa benar-benar tepat sasaran. “Pada Porprov ke 11 di Palembang tahun 2017, batasan maksimal usia 21 tahun. Untuk itu, pencarian atlet dari berbagai Cabor harus memperhatikan batasan maksimal usia, ya usia 21 tahun itu sekitar usia-usia pelajar SMU. Dari sekarang bina lah pelajar-pelajar dari berbagai kecamatan di OKI, dengan bekerjasama dengan guru-guru olahraga, sehingga pembinaan atlet kedepan lebih terarah,” tandasnya.
Menurut Dhenie, Porprov merupakan ajang bergengsi tingkat provinsi dalam rangka pencarian atlet berprestasi yang akan bersaing di ajang yang lebih tinggi yakni Pekan Olahraga Wilayah (PORWIL) dan Pekan Olahraga Nasional (PON).
“Mudah-mudahan dalam rapat koordinasi KONI OKI ini, bisa memberikan semangat dalam mengembangkan dan memajukan olahraga, terutama dalam mengharumkan nama daerah dengan mengukir sejumlah prestasi,” tukasnya. (Romi)