Olahraga

Mode Indonesia Curi Perhatian di London

183
Mode-Indonesia-Curi-Perhatian-di-London

JAKARTA I Ajang pameran budaya, seni, kuliner dan wisata Indonesia di London, Indonesian Weekend, berakhir pada Minggu (29/5). Acara yang berlangsung selama dua hari di Potters Field Park ini dimulai sejak Sabtu (28/5).

Sesuai dengan ekspektasi panitia yang terdiri dari Komunitas Bangga Indonesia dan sejumlah kementerian Indonesia, Indonesian Weekend nyatanya memang ramai dikunjungi oleh warga London yang berlalu-lalang, di sekitar taman yang berada di tepi Sungai Thames tersebut.

Hingga hari terakhir, masih banyak warga London yang mengantri di kios makanan, mengikuti demo memasak, sampai menonton aksi kesenian khas Tanah Air di depan panggung.

Tapi, selain makanan, hal lain yang juga jadi pusat perhatian adalah peragaan busana karya perancang muda Indonesia di tepi sungai Thames.

Pengunjung yang sedang berada di Potters Field Park dan Tower Bridge langsung melongokkan kepala untuk melihat busana karya Deden Siswanto, Lenny Agustin, Geraldo Sugeng, Lisa Fitria, Yuku Moko dan Dauqi.

Tidak hanya memamerkan wastra Nusantara, busana yang diperagakan oleh model-model asal London itu juga dirancang dengan model yang kekinian. Tentu saja para perancang menampilkan koleksi yang istimewa hanya untuk Indonesian Weekend.

Salah satunya ialah Deden Siswanto, yang menggunakan kain Endek Bali berwarna merah, hitam dan beige dan aksen rotan dalam enam koleksi siap pakai yang bertema ‘Borneo’.

“Kain Endek Bali itu motif dan warnanya sederhana, menurut saya cukup sesuai dengan gaya orang Eropa yang minimalis. Sedangkan tema Borneo dipilih karena kebudayaannya unik namun jarang ditampilkan di hadapan publik seperti ini,” ujar Deden kepada CNNIndonesia.com, Minggu (29/5).

Penggagas dari Komunitas Bangga Indonesia, Ardito Wijono, mengaku bangga dengan pencapaian timnya. Tercatat, sekitar 30 ribu orang memadati area pameran Indonesian Weekend setiap harinya.

“Acara ini sesuai ekspektasi kami, bahkan melebihi, karena dari ekspektasi 20 ribu orang, ternyata yang datang 30 ribu. Kami sangat senang sekali,” kata pria yang akrab disapa Dito, dari atas panggung, saat mengucapkan pidato penutupan.

Setelah Dito dan timnya mengucapkan salam perpisahan, giliran band Speaker First menguasai panggung. Berbeda dengan hari pertama, di hari kedua ini aksi panggung mereka ditonton oleh lebih banyak orang.

Tak hanya membawakan lagu dalam albumnya, band rock asal Bandung yang beranggotakan Beni Barnady (gitar), Boni Barnaby (gitar) dan Mahattir Alkatiry (vokal) ini juga membawakan lagu musisi Inggris, salah satunya ialah lagu The Who yang berjudul My Generation.

Sontak saja seluruh penonton menggoyangkan badan mengikuti lagu yang dirilis pertama kali pada 1965 itu.

“Bisa manggung di London merupakan salah satu mimpi kami yang menjadi kenyataan. Penampilan kami membuktikan kalau Indonesia juga memiliki perkembangan budaya pop yang pesat,” kata Mahattir sambil tersenyum puas. (CNN)

Exit mobile version