Ekonomi & Bisnis

Masyarakat Berpenghasilan Diatas Rp1,5juta Dilarang Gunakan Gas 3 Kg

55
Masyarakat Berpenghasilan Diatas Rp1,5juta Dilarang Gunakan Gas 3 Kg
Kepala Dinas Perdagangan OKI, H Sudiyanto Djakfar

KAYUAGUNG I Kesadaran masyarakat mampu untuk tidak lagi menggunakan gas elpiji 3 Kg dan beralih ke bright gas 5,5 Kg sangat diperlukan karena gas bersubsidi tersebut diperuntukkan bagi keluarga miskin.

“Kriteria keluarga miskin yakni berpenghasilan perbulan di bawah Rp 1,5 juta. Jadi untuk PNS khususnya di OKI kami menghimbau untuk menggunakan gas elpiji 5,5 Kg warna pink,”kata Kepala Dinas Perdagangan OKI, S Sudiyanto Djakfar, S.Sos, M.Si, Selasa (24/1/2017).

Namun, ia tetap tak menampik masih banyak PNS dan warga mampu di kabupaten ini yang justru masih menggunakan gas elpiji 3 Kg sehingga dampaknya kerap terjadi kelangkaan gas berwarna melon tersebut.

Tapi ada juga para PNS yang sudah mulai menggunakan gas elpiji 5,5 Kg. Bila sudah pernah memakai gas warna pink ini, warga tetap akan menggunakannya.  Karena banyak kelebihannya, meskipun harganya sedikit lebih mahal tapi justru lebih hemat,”ujar mantan Kepala Dinas Pengelolaan Pasar dan Kebersihan OKI ini.

Katanya, seluruh PNS OKI sudah selayaknya menggunakan gas elpiji pink untuk mendukung pula himbauan Bupati OKI. Apalagi bupati telah menerima penghargaan dari PT Pertamina karena Sang Kepala Daerah menghimbau warganya untuk menggunakan bright gas 5,5 Kg.

Terkait sanksi bagi PNS dan warga mampu yang masih menggunakan gas elpiji melon, Dinas Perdagangan OKI tak punya wewenang. Fungsi dinas ini dibantu Bagian Ekonomi Setda OKI hanya melakukan monitoring dan menghimbau kepada warga mampu untuk beralih ke gas pink.

Terkait adanya keluhan warga terhadap gas melon 3 Kg tapi isinya kurang dari 3 Kg, Dinas Perdagangan OKI berencana mendirikan laboratorium untuk memeriksa isi setiap tabung gas yang beredar di pasaran. Berkurangnya isi gas merupakan ulah oknum nakal yang mencari keuntungan pribadi. (Romi)

Exit mobile version