Bangka Belitung

Masuki Masa Purnabakti, Kadis PUPR Babel Beri Pesan Menohok

104
IMG-20201124-WA0063

PANGKALPINANG | Memasuki masa purnabakti, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Noviar Ishak memberikan pesan menohok kepada para istri yang suaminya bekerja di Dinas PUPR Babel.

“Jadi ibu-ibu sebagai pendamping suami, saya berpesan, lingkungan di Dinas PU itu banyak setan, macam-macam setan nya, ada setan yang kelihatan, ada juga setan yang tidak kelihatan yang mengganggu kita dalam bekerja, makanya ibu-ibu jaga betul suaminya dari godaan setan,” kata Noviar pada acara perpisahan dirinya di halaman kantor Dinas PUPR Babel, Selasa (24/11/2020).

Sebagai pendamping hidup, menurut dia, seharusnya para istri dapat memberikan pengaruh positif, dukungan, serta semangat kepada suami dalam menjalankan tugas.

“Jangan ibu-ibu malah mengacau suami dengan permintaan-permintaan yang mengganggu kita, jadi karena diluar sudah banyak setan, kalau bisa di rumah jangan ada setan lagi, makanya jangan sampai tergoda setan diluar sana, karena banyak sekali setan yang mengganggu kami,” ujarnya.

Disisi lain, secara terang-terangan dia mengungkapkan bahwa dirinya bukanlah pilihan gubernur untuk menempati posisi jabatan sebagai Kepala Dinas PUPR pada 2017 lalu.

“Waktu itu posisi Kepala Dinas PUPR kosong, jadi saya dipanggil Pak Gubernur, beliau terus terang sama kita, bahwa beliau bilang “Pak Noviar bukan pilihan saya, Pak Noviar adalah pilihan teman-teman PU”. Jadi yang milih saya itu bukan Pak Gubernur,” ungkapnya.

Kendati demikian  selama hampir tiga tahun menjabat Kepala Dinas PUPR, dia mengaku nyaman dan bahagia karena selalu mendapat dukungan penuh dari para staf nya. Selain itu, dalam menjalankan tugasnya, dirinya selalu memberikan kepercayaan penuh kepada bawahannya.

“Alhamdulillah saya senang disini, hampir tiga tahun, Alhamdulillah aman. Jadi saya katakan berulang kali, berikan kepercayaan penuh kepada anak buah, karena kalau kita nggak percaya, gampang sekali kita dibodohi, tapi kalau kita punya anak buah pembohong, ya apalagi, sudah nasib,” ujarnya.

“Jadi saya bersyukur, bertahun-tahun saya bekerja, saya tidak merasa menjadi bos, karena kepala dinas itu nggak hebat, yang hebat itu anak buahnya, jadi sok-sokan menjadi kepala dinas, kita tidak ada apa-apanya kalau tidak dibantu kawan-kawan,” tandasnya. (EDI)

Exit mobile version