Uncategorized

Libya Kecam Prancis Atas Kehadiran Pasukan Militer Tanpa Koordinasi

105
militer-prancis-ilustrasi-_150406195356-396
Militer Prancis (Ilustrasi)

 JAKARTA | Pemerintah persatuan Libya mengecam tindakan Prancis yang menghadirkan pasukan militer di negara tersebut tanpa adanya koordinasi. Baru-baru ini, pasukan Prancis disebut berada di wilayah barat dan timur Libya.

Pasukan intelijen khusus dari militer Prancis bekerjasama dengan pasukan yang setia terhadap Khalifa Haftar. Selama ini, Haftar menolak mengakui Pemerintah Persatuan Libya yang berpusat di Tripoli. Namun, ia bersama dengan pengikutnya telah melancarkan serangan terhadap kelompok-kelompok militan di negara tersebut.

Dewan Presiden Libya mengatakan telah meminta penjalasan terhadap Prancis atas operasi intelijen yang dilakukan di negara tersebut tanpa adanya koordinasi. Hal ini dinilai sebagai sebuah bentuk tidak adanya pengakuan atas kedaulatan Libya.

“Dewan presiden mengungkapkan ketidakpuasan mendalam atas tindakan Prancis di wilayah timur Libya yaitu operasi intelijen tanpa adanya koordinasi terlebih dahulu,” ujar pernyataan dari pemerintah persatuan Libya, dilansir Reuters, Kamis (21/7).

Prancis baru-baru ini mengumungkan bahwa terdapat tiga tentara yang ikut dalam operasi di Libya tewas. Hal itu disebabkan adanya kecelakaan helikopter saat berada di wilayah selatan Benghazi.

Sebuah kelompok militan yang tengah bertempur melawan pasukan Haftar mengkalim berada di balik penyebab kecelakaan helikopter tersebut. Mereka menembak jatuh helikopter. (REPUBLIKA.CO.ID)

Uncategorized

Libya Kecam Prancis Atas Kehadiran Pasukan Militer Tanpa Koordinasi

1
militer-prancis-ilustrasi-_150406195356-396

Beritamusi.co.id –

Militer Prancis (Ilustrasi)

 JAKARTA | Pemerintah persatuan Libya mengecam tindakan Prancis yang menghadirkan pasukan militer di negara tersebut tanpa adanya koordinasi. Baru-baru ini, pasukan Prancis disebut berada di wilayah barat dan timur Libya.

Pasukan intelijen khusus dari militer Prancis bekerjasama dengan pasukan yang setia terhadap Khalifa Haftar. Selama ini, Haftar menolak mengakui Pemerintah Persatuan Libya yang berpusat di Tripoli. Namun, ia bersama dengan pengikutnya telah melancarkan serangan terhadap kelompok-kelompok militan di negara tersebut.

Dewan Presiden Libya mengatakan telah meminta penjalasan terhadap Prancis atas operasi intelijen yang dilakukan di negara tersebut tanpa adanya koordinasi. Hal ini dinilai sebagai sebuah bentuk tidak adanya pengakuan atas kedaulatan Libya.

“Dewan presiden mengungkapkan ketidakpuasan mendalam atas tindakan Prancis di wilayah timur Libya yaitu operasi intelijen tanpa adanya koordinasi terlebih dahulu,” ujar pernyataan dari pemerintah persatuan Libya, dilansir Reuters, Kamis (21/7).

Prancis baru-baru ini mengumungkan bahwa terdapat tiga tentara yang ikut dalam operasi di Libya tewas. Hal itu disebabkan adanya kecelakaan helikopter saat berada di wilayah selatan Benghazi.

Sebuah kelompok militan yang tengah bertempur melawan pasukan Haftar mengkalim berada di balik penyebab kecelakaan helikopter tersebut. Mereka menembak jatuh helikopter. (REPUBLIKA.CO.ID)

Exit mobile version