BELITUNG – Tim kesehatan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tanjungpandan dan Kanwil Kemenkumham Bangka Belitung (Babel) terus melakukan berbagai upaya deteksi dini bagi kesehatan para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Upaya tersebut termasuk layanan dengan metode jemput bola dan keterbukaan informasi dari Layanan kesehatan yang diberikan kepada WBP.
Dalam peningkatan layanan tersebut, Kasubsi Perawatan Seksi Binapi Giatja Lapas Kelas IIB tanjungpandan Willi Sutrisno meluncurkan Inovasi Lanksat yang merupakan akronim dari Layanan Kesehatan Terintegrasi.
Layanan tersebut memanfaatkan kemajuan tekhnologi informasi dengan menggunakan aplikasi Whatssapp. Sehingga Layanan kesehatan yang diberikan kepada WBP juga diketahui oleh pimpinan dan juga keluarga WBP di rumah.
Kasubsi Perawatan Seksi Binapi Giatja Lapas Kelas IIB Tanjungpandan, Willi Sutrisno, S. IP menjelaskan, peluncuran inovasi ini dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan khususnya keterbukaan informasi dari pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Timnya.
Dengan terbatasnya tenaga medis yang dimiliki, penanganan pasien yang merupakan WBP ini perlu menjadi perhatian serius.
Ia menjelaskan, pihaknya meluncurkan inovasi tersebut agar pemeriksaan kesehatan yang dilakukan diketahui oleh Pimpinan, Rekan di Puskesmas Badau dan keluarga WBP di rumah.
“Banyaknya jumlah WBP di Lapas Tanjungpandan semakin menggerakkan kami untuk melakukan berbagai inovasi layanan kesehatan, termasuk pemeriksaan secara dini untuk mengetahui kondisi kesehatan para WBP dengan metode jemput bola langsung ke blok – kamar hunian,” jelas Willi, Sabtu (21/5/2022).
Melalui Layanan Lanksat itu, kata Willi, pihaknya mengirimkan Pesan Salam Lanksat kepada Pimpinan, Rekan Medis di Puskesmas Badau dan keluarga WBP.
“Keluarga WBP harus mengetahui kondisi kesehatan keluarganya di Lapas dan mereka harus mendapatkan informasi bahwa keluarganya mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik oleh pihak Lapas,” ujarnya.
Dalam pesan tersebut juga dijelaskan pasien dirujuk atau tidak sehingga pesan itu menjadi jembatan informasi yang sangat baik antara pihak Lapas dan masyarakat selaku keluarga WBP.
Kalapas Kelas IIB Tanjungpandan Romiwin Hutasoit menjelaskan, saat ini pihaknya hanya memiliki 1 orang Tenaga Kesehatan dengan basic Perawat Profesi.
Tugasnya turun langsung ke blok hunian para WBP untuk melakukan pengecekan kesehatan para WBP berupa pengukuran suhu tubuh, pengukuran tekanan darah, penegecekan kebersihan kamar sekaligus penyemprotan disinfektan secara mandiri.
“Apabila diketahui terdapat WBP yang mengalami gangguan kesehatan, maka langsung dilakukan pemeriksaan lanjutan serta konseling di poliklinik Lapas. Jika memang tidak bisa ditangani, maka kami akan melakukan rujukan ke RSUD Marsidi Judono Kabupaten Belitung,” jelas Kalapas.
Terkait Inovasi Lanksat ini, Kalapas memberikan apresiasi kepada Tim kesehatan Lapas Tanjungpandan yang terus berupaya membina dan merawat kesehatan para WBP apalagi memunculkan inovasi berupa layanan informasi kesehatan serta jemput bola ke kamar hunian para WBP.
“Hal ini menunjukkan keseriusan perawatan kesehatan terhadap para WBP apalagi saat ini kita masih dalam masa pandemi covid-19 dan tingkat hunian yang telah mengalami overcapacity, terus lakukan berbagai upaya dalam melakukan pencegahan munculnya penyakit karena mencegah lebih baik dari pada mengobati,” ujar Kalapas. (Jepi)