BANDUNG I Aksi pemukulan yang dilakukan atlet Polo Air Jabar nomor punggung dua, terhadap pemain Sumsel Aben Wisander. Saat pertandingan Cabor Polo Air PON XIX Jabar 2016, antara Jabar dan Sumsel, di Kolam Renang Gelora Sabilulungan Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Senin (19/9) lalu, berbuntut panjang. Pihak KONI Sumsel telah resmi melaporkan atlet Jabar tersebut ke Polres Soreang Kabupaten Bandung Rabu sore (21/9).
“Saya bersama atlet yang dipukul dengan dokter, sudah melaporkan hal ini ke ke Polres Soreang pada pukul 11.00 WIB Kamis (22/9). Kami sudah menjalani BAP, namun pihak Polres meminta kami melengkapi berkas hasil visum dari rumah sakit,” kata H Rusli Nawi, Koordinator Keamanan Kontingen PON XIX Sumsel, Kamis (22/9).
Untuk itulah, pihaknya langsung bergegas ke rumah sakit umum Soreang. Hanya saja hasil visum tidak bisa cepat didapatkan, karena harus menunggu proses hingga tiga hari. “Kami akan cek terus sejauh mana progres pembuatan hasil visum ini di rumah sakit, kalau saja bisa lebih cepat diambil,” ucap dia.
Ia mengatakan, awal pelaporan ini atas hasil rapat jajaran kontingen Sumsel, yang bertambah kecewa saat mengetahui atlet Jabar yang memukul tersebut, hanya diskors pada hari pertandingan Senin (19/9) itu saja. Sehingga besoknya Selasa (20/9) atlet tersebut tetap memperkuat Jabar melawan tim DKI.
“Kami sangat kecewa seharusnya tidak main di pertandingan selanjutnya. Akhirya ada instruksi dari pihak KOI, Muddai Madang melalui Kadispora Sumsel Yusuf Wibowo untuk tetap melanjutkan kasus ini, dan melaporkan ke pihak kepolisian karena ada tindak pidana penganiayaannya,” ungkap Rusli.
Seperti diketahui, saat jelang berakhirnya babak kedua pertandingan tim Polo Air Sumsel dan tim Polo Air Jawa Barat berlangsung panas, sehingga terjadi aksi pemukulan. Keributan dipicu atlet Jabar nomor punggung dua yang mengintimidasi atlet Sumsel, Aben Wisander. Atlet Jabar itu lalu melakukan pemukulan atlet Polo Air Sumsel Aben Wisander yang mengakibatkan luka di pelipis kanan. (frm)