pemkab muba pemkab muba
Ekonomi & Bisnis

Kondisi Perbankan Mengkhawatirkan, Wall Street Terjerembab

51
×

Kondisi Perbankan Mengkhawatirkan, Wall Street Terjerembab

Sebarkan artikel ini
1
pemkab muba pemkab muba
Kondisi Perbankan Mengkhawatirkan, Wall Street Terjerembab
Aksi jual saham Wells Fargo, Citigroup and saham sejumlah bank besar lain mewarnai Wall Street menyusul kekhawatiran investor terhadap kesehatan Deutsche Bank.(Reuters/Lucas Jackson)

JAKARTA I Bursa saham Amerika Serikat terjun bebas pada Kamis (29/9) terbebani oleh koreksi saham Apple dan pergerakan negatif mayoritas saham perbankan.

Aksi jual saham Wells Fargo, Citigroup and saham sejumlah bank besar lain mewarnai Wall Street menyusul kekhawatiran investor terhadap kesehatan Deutsche Bank.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 1,07 persen menjadi 18.143 pada penutupan perdagangan, yang merupakan penurunan paling tajam sejak 13 September 2016.

Sementara indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing turun 0,93 persen ke level 2.151 dan 5.269.

Indeks sektor keuangan S&P 500 anjlok 1,49 persen setelah Bloomberg melaporkan penarikan dana oleh sejumlah hedge fund dari bank pembiayaan tersebut.

Kekhawatiran terhadap stabilitas bank terbesar di Jerman itu membuat harga sahamnya menyentuh rekor terendah. Saham Deutsche yang tercatat di Wall Street anjlok hingga 6,7 persen pada Kamis kemarin.

“Cerita Deutsche Bank benar-benar membayang-bayangi pasar modal untuk jangka panjang,” ujar Senior Market Strategist di Global Market Advisory Group Peter Kenny seperti dilansir Reuters, Jumat (30/9).

“Dalam beberapa hal, kita berbicara soal ketakutan yang lebih besar terhadap masalah serius perbankan, yang terakhir kali menjadi percakapan saat krisis keuangan,” lanjut Kenny.

Aksi jual membuat saham Wells Fargo turun 2,07 persen. Sementara saham Citigroup anjlok 2,28 persen dan JP Morgan kehilangan 1,59 persen.

Sementara di sektor teknologi, saham Apple minus 1,55 persen setelah Barclays memangkas proyeksi harganya. Kejatiuhan saham Apple menjadi faktor terbesar yang membebani Wall Street. (CNN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *