Bangka Belitung

Kemelut di Manchester United, Setan Merah Terbelah

138
MU

JAKARTA I Lama tak muncul, Sir Alex Ferguson akhirnya angkat bicara soal kemelut dalam tubuh Manchester United. Namun komentarnya justru membuat fan klub berjulukan The Red Devils tersebut meradang.

“Sebagai pendukung Manchester United, kalian seharusnya bisa bersabar seperti yang kalian tunjukkan pada tahun-tahun sebelumnya,” kata Ferguson, seperti dikutip Manchester Evening News, kemarin.

Fergie-demikian Ferguson disapa-memaklumi hasil buruk yang dicapai Louis van Gaal. Mereka tersingkir di Liga Champions, tersisih di Piala Liga, dan terancam gagal masuk empat besar klasemen Liga Inggris pada akhir musim.

Catatan buruk tersebut, tutur Fergie, disebabkan oleh banyaknya pemain yang cedera. “Kalian harus realistis. Phil Jones, Ashley Young, Antonio Valencia, dan Luke Shaw mengalami cedera. Ini kehilangan besar buat tim,” tutur dia. Lagi pula, Fergie menambahkan, melewatkan beberapa tahun tanpa meraih satu gelar Liga Primer pun juga sebenarnya masih cukup wajar. “Dalam 150 tahun sejarah, masuk akal jika tidak sukses dalam satu atau dua musim,” katanya.

Namun, alih-alih membuat suasana lebih tenang, komentar Ferguson justru membuat suasana semakin panas. Para penggemar menuding Fergie sengaja mendukung Van Gaal untuk membendung kedatangan Jose Mourinho. “Dukungan Fergie kepada Van Gaal menunjukkan ia tidak ingin Jose Mourinho menjadi pelatih,” demikian ditulis akun SAT_MUFC di Twitter. Pendukung lainnya yang bernama Big Dave menulis, “Fergie sangat anti-Mourinho.”

Fergie meninggalkan Manchester United pada musim panas 2013. Sejak itu, kursi pelatih dipegang David Moyes dan Louis van Gaal. Sejak itu pula Manchester United tak pernah lagi meraih trofi Liga Primer. David Moyes dipecat setelah hanya melatih selama 10 bulan. Ia dinilai gagal karena hanya membawa MU finis di urutan ketujuh klasemen. Adapun performa Setan Merah di bawah asuhan Van Gaal sedikit membaik.

Pada musim pertamanya, Van Gaal sukses membawa Manchester United ke peringkat keempat klasemen. Mereka lolos ke Liga Champions pada musim berikutnya, tapi tersingkir di babak 16 besar. Pada musim ini, catatan Van Gaal tak lebih baik. Mereka tersisih dari Liga Champions dan masih tertahan di peringkat keenam klasemen Liga Inggris. Padahal, ia sudah menghabiskan uang 109 juta pound sterling atau sekitar Rp 2 triliun pada bursa musim panas tahun lalu.

Para pendukung yang kecewa pun menuntut Van Gaal mundur atau manajemen klub memecatnya. Namun, sampai saat ini, Van Gaal masih anteng duduk di kursi pelatih. Sempat beredar kabar bahwa Van Gaal akan diberhentikan pada akhir musim nanti jika Manchester United gagal menembus posisi empat besar klasemen Liga Primer. Penggantinya adalah Jose Mourinho.

Chief Executive Officer Manchester United, Ed Woodward, bahkan sudah meneken kesepakatan pra-kontrak dengan Mourinho. Menurut harian Spanyol, El Pais, kontrak resmi baru akan diteken pada awal Mei mendatang. “Manchester United harus membayar 15 juta pound sterling (Rp 284 miliar) kepada Mourinho jika hingga awal Juni mereka belum juga menyelesaikan kontrak tersebut,” demikian ditulis El Pais.

Belum ada konfirmasi secara resmi dari Manchester United ataupun Mourinho soal kesepakatan pra-kontrak ini. Namun, jika kabar ini benar, berarti ada perpecahan di antara para petinggi klub tersebut. Sebab, menurut kabar itu, bisa diartikan Ed Woodward berharap Mourinho menggantikan Van Gaal. Adapun Ferguson, lewat komentarnya, berharap Van Gaal dipertahankan.

Van Gaal sendiri ingin bertahan, setidaknya sampai kontraknya berakhir pada musim panas 2017. “Saya ingin menyelesaikan apa yang telah saya mulai,’ kata dia. Untuk bertahan, pelatih asal Belanda ini setidaknya harus menembus posisi empat besar klasemen liga agar MU bisa tampil di Liga Champions pada musim depan. Jika tidak, ia harus segera berkemas.

Federasi sepak bola Belanda (KNVB) kabarnya sudah siap menampung Van Gaal jika benar-benar hengkang dari Manchester United. Di sana, ia bisa mengisi posisi direktur teknik. Namun Van Gaal belum memutuskan apa pun. Ia sepertinya masih sibuk mempersiapkan timnya. Sebab, mereka harus melawan Everton dalam laga Liga Primer Inggris di Old Trafford, besok malam.

Saat ini, MU masih tertahan di peringkat keenam klasemen dengan 50 poin. West Ham United, yang berada di peringkat kelima, juga memiliki 50 poin. Keduanya bersaing ketat menuju empat besar. Walhasil, Van Gaal tak boleh kalah dalam laga ini. Sebab, mereka akan tampil di kandang sendiri. Sayangnya, performa MU sedang memble.

Dalam lima laga terakhir, misalnya, mereka hanya sekali mengantongi satu kemenangan. Adapun empat laga lainnya berakhir dengan dua kekalahan dan dua hasil imbang. Walhasil, ini akan menjadi laga yang sulit. Apalagi, mereka selalu kesulitan setiap kali menghadapi Everton. Dalam enam pertemuan terakhir, misalnya, kedua tim sama-sama mengantongi tiga kemenangan.

Apalagi, Van Gaal masih belum bisa memainkan Wayne Rooney. Kapten Manchester United itu baru akan pulih pada pertengahan April ini. Lini depan MU masih akan diisi pemain belia, Marcus Rashford. Namun, meski Rashford baru berusia 18 tahun, Van Gaal boleh berharap banyak kepadanya. Sebab, Rashford sudah mencetak tiga gol dalam empat penampilannya di Liga Primer. Cukup fantastis.

Selebihnya, Van Gaal mungkin perlu berdoa agar bisa meraih tiga poin dalam laga ini dan syukur-syukur bisa menembus posisi empat besar. Sebab, untuk bertahan di Old Trafford, dukungan Fergie saja tidak cukup. (Tempo)

Exit mobile version