pemkab muba pemkab muba
Musi Banyuasin

Kelompok Tani di Babat Toman Terima 15.000 Batang Bibit Karet

144
×

Kelompok Tani di Babat Toman Terima 15.000 Batang Bibit Karet

Sebarkan artikel ini
IMG-20200726-WA0006
pemkab muba pemkab muba

MUSI BANYUASIN – Kelompok-kelompok petani karet di Kecamatan Babat Toman menerima bantuan 15.000 batang bibit unggul karet dari Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Sumsel I dan Ditjen Perkebunan RI.

Bantuan sektor pertanian karet tersebut diserahkan langsung oleh Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Sumsel I, Riezky Aprilia SH MH dan Sekretaris Ditjen Perkebunan Dr Antar Jodikin kepada beberapa kolompok tani, Sabtu (25/7/2020) kemarin.

Kelompok tani yang mendapatkan bantuan tersebut diantaranya Berkah Makmur, Bayung Jaya, Bayung Sejahtera, Mega Pro, Makmur Bersama, Sinar Tani, dan Kelompok Tani Cipta Lembayung, di Unit Pengelolah dan Pemasaran Bokar (UPPB) Bayung Sejahtera Desa Toman Baru (Desa Persiapan) Kecamatan Babat Toman.

Terkait bantuan ini, Wakil Bupati Musi Banyuasin Beni Hernedi yang hadir pada penyerahan tersebut mengucapkan terima kasih. Menurut Beni, bantuan tersebut tidak hanya bibit karet saja melainkan juga ada pupuk, dana bantuan persiapan sebesar Rp150 juta, serta alat penyadap karet lainnya.

“Terima kasih daun keladi, terima kasih kalu ade tambah lagi,” ucapnya.

Ia berpesan kepada para petani karet yang menerima bantuan supaya dapat digunakan dengan sebenar-benarnya. “Tentu karena yang dibantu ini adalah memang yang dibutuhkan, saya yakin ini akan digunakan sebaik-baiknya,” katanya.

Beni menambahkan mayoritas masyarakat di Kabupaten Muba menggantungkan hidup di sektor pertanian terutama karet dan sawit, namun beberapa tahun belakangan harga jual karet sangat kurang baik. Pemerintah Kabupaten Muba telah berupaya dalam meningkatkan harga karet dikalangan masyarakat, diantaranya membentuk UPPB, dan inovasi aspal karet.

“Terkait aspal karet kita sudah siap produksinya, dan menganggarkan ditahun ini lebih dari Rp. 100 miliar agar karet masyarakat diserap dan meningkatkan harganya minimal Rp 10.000-12.000 per kilo gram. Nasib buruknya kita mendapat musibah COVID-19 ini, jadi untuk pembangunan jalan kita stop dulu dan anggaran direcofusing untuk penanganan COVID-19,” paparnya.

Anggota DPR RI Riezky Aprilia SH MH berpesan kepada petani karet agar tidak menyerah dengan kondisi harga karet yang saat ini masih rendah. “Untuk itu sektor hilirisasi karet yang perlu kita fikirkan, mari kerjasama bantuan yang diberikan tadi untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya,” kaya Riezky.

Sementara Sekretaris Ditjen Perkebunan Dr Antar Jodikin mengatakan perkebunan karet memang sangat penting mengingat masyarakat Indonesia banyak yang bertani karet terutama di Provinsi Sumatera Selatan, untuk itu dalam membantu masyarakat yang saat ini tengah menjerit karena rendahnya harga jual karet akan dilakukan kegiatan padat karya dalam bentuk bantuan sektor pertanian karet.

“Terkait kedepan untuk UPPB akan kita tambah lagi bantuan, bukan hanya bangunan saja ada juga alat olahan. Kita berdoa mudah-mudahan COVID-19 ini segera berakhir,” pungkasnya. (Endang S)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *