Palembang

Kapolda Sumsel, Dukung Penerapan PPKM Mikro Disetiap Kabupaten Kota

104
IMG-20210608-WA0023

Palembang l Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Dr Eko  MM,melalui Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol.Drs Supriadi MM  Didampingi Kasubbid Penmas AKBP Iralinsah. SH Jumat (18/06/2021) kembali mengingatkan kepada Masyarakat Sumatera Selatan agar senantiasa meningkatkan kesadaran menerapkan Prokes. Mulai rajin mencuci tangan dengan Sabun, menjaga Jarak, rajin memakai masker,tidak berkerumun, kurangi mobilitas.

” kita (Polri) Polda Sumsel Bersama TNI, Pemda Dinkes dan Instansi terkait, Mendukung Satgas Kebijakan Penanganan Covid 19 harus diikuti Kepatuhan Masyarakat, untuk memutus mata rantai covid 19, serta  Penerapan PPKM disetiap Kabupaten Kota,” ucap KBP Supriadi MM.

KBP Supriadi MM menambahkan, mohon kesadaran masyarakat yang sudah terpapar yakni untuk melaksanakan pemeriksaan Dini ( testing), Pelacakan (tracing) dan Perawatan (Treatment).

” Tak hanya itu, dengan mengetahui lebih cepat kita bisa menghindari potensi penularan ke orang lain, lalu pelacakan dilakukan pada kontak kontak terdekat pasien Covid 19, setelah itu diidentifikasi oleh petugas yang bersangkutan positif atau tidak untuk diisolasi atau Perawatan guna memutus mata rantai penyebaran Covid 19,” tutup KBP Supriadi MM.

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang kembali diperpanjang di Sumatera Selatan masih diharapkan dapat menekan kasus Covid-19. Karena pada pekan ketiga Juni 2021, zona merah di bumi Sriwijaya malah bertambah menjadi dua yakni Palembang,Lahat dan Muara Enim.

Sebelumnya hanya Kota Palembang yang menyandang status zona merah. Peta zonasi Covid-19 Dinas Kesehatan Sumsel, mencatat 14 kabupaten/kota lainnya masih berstatus zona oranye dan satu wilayah zona kuning yakni Kabupaten Empat Lawang atau sama seperti pekan sebelumnya.

Sementara saat dihubungi Awak media   17/06/2021 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, Lesty Nurainy, mengatakan lonjakan kasus Covid 19 diketahui 1 bulan  setelah lebaran. Pihaknya sudah menyiapkan sejumlah upaya seperti ketersediaan ruang isolasi.

“ Diprediksi melonjak terutama bagi kategori yang tidak bergejala, namun sudah dilakukan serangkaian upaya termasuk penyekatan di Palembang maupun di Sumsel,” katanya,

Lesty berharap kabupaten dan kota di Sumsel untuk menyiapkan tempat isolasi pasien COVID-19 baik isolasi mandiri maupun pemerintah dan rumah sakit di daerah dapat dijadikan tempat isolasi.

“Inilah yang menyebabkan BOR (tingkat keterisian kamar) kita meningkat.

” Oleh sebab itu dengan adanya penambahan wisma atlet, tentunya rumah sakit diharapkan keterisiannya tidak tinggi,” harapnya.

Lesty bilang, sebelum dirawat di rumah sakit pasien ditempatkan di ruang isolasi. Pasien yang mesti mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit hanya pasien yang bergejala sedang dan berat. Jika yang ringan dan tidak bergejala cukup isolasi,Kemudian tambahnya ‘Selain itu yg lebih penting tentunya mobilisasi masyarakat yg harus dibatasi dan kesadaran masyarakat untuk patuh projes secara utuh, tidak hanya pakai masker tapi jaga jarak aman sangat penting, di area umum kurangi bicara apalagi tanpa masker, 3T kita perkuat, tes dengan rapid antigen untuk tracing, jika positif langsung di PCR, laoratorium selain BBLK sudah banyak, BTKLP juga siap sedia.

” Ayo dengan semangat kita tanggulangi bersama, pasti bisa, pandemi covid ini tanggung jawab kita bersama. Kebutuhan rapid antigen harus segera disiapkan kab kota, tidak bisa hanya mengandalkan  provinsi. Bantuan untuk yg isoman juga harus disiapkan.Wisma atlet sudah siap, kalau diperlukan, langsung kita gunakan tower2 yg lain, Pak Gubernur sudah perintahkan untuk siap beberapa tower.,ucap Kadinkes Provinsi Sumsel kemudian Peran TNI POLRI, Satpol PP dalam penegakkan disiplin prokes dan pengawasan isoman, tracing dan juga pelaksanaan vaksinasi sudah berjalan dengan baik, agar disiasati dgn berbagai strategi sesuai kondisi daerah masing2, dibarengi regulasi yg jelas, dan agar  kadinkes2 menangkap kerjasama ini dengan cerdas dan cekatan,” imbuh Lesty.

” Dan peran toma, toga, sangat penting dalam pemberdayaan masyarakat, selain tentu saja peran para pimpinan baik institusi maupun organisasi organisasi,” pungkas Lesti kepada beritamusi.co.id, Jumat (18/06/2021). (Abdus)

Exit mobile version