Bangka Belitung

Joko Setiyawanto Kembali Terpilih Sebagai Ketua IJTI Babel

121
IMG-20220602-WA0023

PANGKALPINANG – Musyawarah Daerah (Musda) ke-III Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengurus Daerah (Pengda) Bangka Belitung, digelar di Hotel Fox Harris Pangkalpinang, Kamis (2/6/2022). Joko Setiyawanto kembali terpilih menjadi Ketua IJTI Pengda Babel periode 2022-2026.

Joko terpilih secara aklamasi dan menjadikannya dua kali berturut-turut memimpin IJTI Babel. Hasil musda tersebut sudah sesuai dengan AD/ ART organisasi IJTI dan tata tertib musda.

“Musda ke-III IJTI Pengda Bangka Belitung menetapkan saudara Joko Setiyawanto sebagai ketua terpilih secara aklamasi periode 2022-2025,” kata Pimpinan Sidang Musda IJTI Babel, Wahyu Triyogo.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum IJTI tersebut, usai seluruh peserta musda menyepakati Joko kembali memimpin IJTI Pengda Babel untuk empat tahun ke depan.

Usai musda, pengurus IJTI Pengda Babel langsung dilantik oleh Ketua Umum IJTI Herik Kurniawan. Dalam sambutannya Herik menuturkan, kedepan tantangan para jurnalis akan lebih sulit, ditambah dengan perkembangan tekhnologi, terkadang media sosial lebih cepat penyebarannya dibandingkan berita.

“Tantangan pers kedepan lebih berat, semakin banyak PR yang harus diselesaikan para jurnalis agar masyarakat tetap mengkonsumsi berita yang benar, karena dengan kemudahan sosial media juga kita tidak bisa mengontrol hoax-hoax yang terbesar, untuk itu peran jurnalis dibutuhkan dalam menyajikan berita akurat,” ujarnya.

Tidak hanya itu, di luar sana kata dia, banyak yang memanfaatkan profesi jurnalis untuk kepentingan pribadi. Dan dengan ini tugas jurnalis untuk mempertahankan kualitasnya juga dituntut semakin ketat.

“Jurnalis harus menjaga kualitas insan pers agar tujuan utama untuk menyampaikan informasi akurat ke masyarakat, publik itu benar-benar terlaksana,” katanya.

Sementara itu, Ketua IJTI Babel, Joko menuturkan kemerdekaan pers bukan hanya diraih oleh pers itu sendiri, namun keterkaitan pihak luar, baik narasumber hingga masyarakat, terlebih di Babel daerah tanbang yang sangat rentan gesekan ataupun intimidasi.

“Tapi Alhamdulillah di Babel sendiri faktanya yang relatif rentan tapi hampir tidak terjadi kasus-kasus yang terlalu berat,” tuturnya. (Doni)

Exit mobile version