MURATARA I Jelang Pilkada di Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan, kampanye hitam di media sosial (medos) seperti Facebook dan sms mulai marak. Kampanye hitam itu dituding dilakukan pihak lain dalam pemilihan bupati dan wakil bupati di Musirawas Utara (Muratara).
Gambar-gambar yang menyudutkan kandidat tertuntu menyebar. Seperti foto kandidat yang dimasukkan ke tong sampah. Ada juga gambar pasangan Akisropi Ayub-Andi Wijaya yang diunggah di samping foto bajak laut.
Andi Wijaya, kandidat yang fotonya dimasukkan ke tong sampah mengatakan, kampanye hitam itu untuk menjatuhkan atau menjelekkan dirinya dan pasangannya. “Semakin kami diserang maka semakin kokoh, kuat, dan berkeyakinan bahwa kami akan memenangkan pertarungan pilkada pertama di Kabupaten Muratara pada 9 Desember 2015. Apalagi masyarakat sekarang sudah pintar dan bisa melihat dan memilih yang terbaik untuk memajukan Kabupaten Muratara lima tahun ke depan,” ucapnya.
Dirinya juga menyayangkan atas kampanye hitam yang melibatkan dirinya. Menurutnya, semestinya itu tidak dilakukan. “ Kami memang banyak di serang kampanye hitam berupa fitnah oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, baik itu melalui media sosial atau pun lewat sms, seperti di medsos banyak oknum tiemses dari paslon lain yang tidak jelas menyebar fitnah bahwa saya terlibat keributan dengan teamses saya sendiri, juga fitnah yang mengatakan paslon no urut satu akan melakukan serangan fajar, itu semua tidak benar itu semua fitnah,dan hal seperti ini sangat tidak baik bagi tatanan demokrasi di muratara,” jelas nya.
Menurutnya, pihaknya tidak terganggu dengan adanya kampanye hitam tersebut justru semakin kami di hujat, popularitas kami akan semakin naik. “Saya yakin popularitas kami semakin naik,”,jelasnya
Habibi Prakas Tokoh pemuda Pauh Kabupaten Muratara mengatakan, banyaknya kampanye hitam yang marak belakangan ini memang sudah sangat meresakan masyarakat, namun dirinya yakin masyarakat tidak akan mudah terprovokasi .
“Masyarakat muratara sudah cerdas dan tidak akan mudah terpengaruh isu murahan seperti itu, memang saya akui kita terkadang resah juga dengan banyaknya kampanye hitam yang menyerang paslon tertentu seperti yang dialami paslon no 1, namun sejauh yang saya lihat selama ini masyarakat muratara tidak banyak terpengaruh dan sangat tenang menghadapi nya”.tukas habibi.
Menanggapi hal ini pengamat politik Sumsel, Dhabi K Gumayra mengatakan kampanye hitam adalah salah satu tanda kepanikan pasangan calon tertentu, Namun dirinya yakin rakyat sudah cerdas dan tidak gampang dibodohi. “ Kita harus dewasa dalam berpolitik jangan menggunakan hal-hal yang merugikan orang lain, berpolitikla dengan santun sehingga mampu memberikan pembelajaran yang baik bagi masyarakat,”jelasnya. (Sonny Kushardian)