OKI – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menggelar serangkaian kegiatan bermakna untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 PDIP.
Dengan tema ‘Satyam Eva Jayate: Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam’, peringatan ini menjadi simbol semangat juang dan solidaritas kader partai.
Ketua DPC PDIP OKI Abdiyanto Fikri melalui Sekretaris DPC, Febriansyah Wardana, ST, menyampaikan apresiasinya atas kebersamaan yang terjalin dalam perayaan tersebut.
“Perayaan ini melibatkan semua elemen, mulai dari kader muda, kader senior, hingga anggota DPRD OKI serta masyarakat luas. Mereka adalah saksi perjalanan panjang partai ini,” ujar Febriansyah, Jumat (10/1/2025).
Febriansyah menambahkan, momen simbolis seperti pemotongan tumpeng bukan sekadar tradisi, tetapi juga wujud rasa syukur dan simbol persatuan antara kader dan masyarakat.
“Ini bentuk terima kasih kepada masyarakat yang terus mendukung perjuangan PDIP,” jelasnya.
Sebagai Wakil Ketua DPRD OKI periode 2024–2029, Febriansyah menekankan pentingnya menjaga soliditas kader dalam menjalankan visi dan misi partai sesuai arahan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
“Kami akan terus menjaga komitmen terhadap perjuangan yang diwariskan oleh para pendiri partai. Amanah ini adalah tanggung jawab yang harus kami emban bersama,” tegas Febriansyah.
Ia juga menilai bahwa tema perayaan tahun ini relevan dengan tantangan masa depan.
“Api perjuangan nan tak kunjung padam mengingatkan kita bahwa perjuangan demi kepentingan rakyat harus terus berlanjut, meski dihadapkan pada berbagai rintangan,” ungkapnya.
Rangkaian kegiatan HUT PDIP ke-52 di OKI berlangsung meriah dengan suasana kekeluargaan. Acara yang digelar meliputi diskusi politik, penyerahan bantuan simbolis, hingga puncak acara berupa pemotongan tumpeng. Antusiasme masyarakat dalam kegiatan ini mempertegas dukungan terhadap PDIP sebagai partai berlambang banteng.
Perayaan ini juga menjadi momentum refleksi dan penguatan semangat kader untuk terus memperjuangkan keadilan dan kebenaran ditengah berbagai tantangan, termasuk defisit anggaran yang dihadapi Kabupaten OKI. (*)