PALEMBANG – Para pengurus Masjid di Sumatera Selatan (Sumsel) diingatkan kembali untuk tidak memungut sumbangan di jalan raya. Jika ada rehap atau pembangunan masjid lebih baik disampaikan dengan terbuka pada pemerintah setempat. Hal ini penting sebagai tindakan menjaga nama baik marwah Islam.
“Di Sumsel ini mayoritas beragama Islam. Kalau membutuhkan biaya pembangunan masjid, cara yang paling tepat dengan meminta kepada pemerintah bukan malah memungut sumbangan di pinggir jalan. Selain akan mecoreng nama baik agama kita. Juga sangat membahayakan bagi pengguna jalan,” ungkap Gubernur Sumsel H. Herman Deru saat menyampaikan sambutan di safari Jumatnya di Masjid Raya Sukur, Kecamatan 19 Ilir, Palembang, Jumat (18/12/20).
Dalam kesempatan itu, Herman Deru mengajak pengurus masjid agar senantiasa menjaga marwah agama Islam di tengah masyarakat Sumsel. Salah satunya dengan tidak meminta sumbangan untuk biaya pembangunan masjid di jalan-jalan umum.
“Jangan memungut sumbangan untuk masjid di jalan, karena rawan bagi keselamatan orangnya. Selanjutnya pasti adanya penyempitan jalan, maka berpotensi terjadi kerusakan jalan karena kendaraan harus melewati satu jalur karena ada penyempitan,” ucapnya.
Aktifitas pungutan sumbangan rumah ibadah di jalan umum ungkap Herman Deru juga berpotensi akan membuka peluang terjadinya praktek korupsi jika yang mengurus sumbangan tersebut tidak jujur. Dan terakhir, harga diri dan marwah umat Islam sebagai masyarakat terbanyak di Sumsel ikut tercoreng.
“Umat Islam di Sumsel banyak yang kaya, banyak yang jadi pejabat yang siap membantu. Mungkin caranya memintanya saja perlu kita benahi agar orang-orang dermawan ini tertarik untuk menyumbang,” ucapnya.
Herman Deru menyebutkan, jumlah masjid di Sumsel sangat banyak. Di kota Palembang saja ada dua ribuan masjid, baik yang dibangun secara mandiri, berkelompok, swadaya dan sebagainya.
“Jangan ragu untuk berbicara kepada pemimpin (pejabat) terkait kebutuhan ibadah. Safari Jumat yang saya lakukan sejak 2005, ini sebagai upaya untuk memberikan bantuan dan menghidupkan semangat beribadah masyarakat agar lebih baik lagi kedepannya,” paparnya.
Dalam kesempatan ini, H Herman Deru juga memberikan bantuan untuk mempercepat proses pembangunan Masjid Raya Sukur, Kecamatan 19 Ilir, Palembang. Selain itu, usai melaksanakan Sholat Jumat berjamaah, Herman Deru juga menyempatkan diri untuk berbincangan bersama masyarakat sekitar serta memberikan bantuan salah satu warga sekitar yang kurang biaya dalam melakukan renovasi rumah yang berjarak sekitar 50 meter dari masjid tersebut.
Sementara itu, Ketua Pengurus Masjid Masjid Raya Sukur, Kecamatan 19 Ilir, Palembang, Drs H Bagindo Muklis mengatakan, masjid yang dipimpinnya tersebut sudah berdiri sejak 19 November 1967 lalu.
Berbagai pembanguan tersu dilakukan agar proses ibadah yang dilakukan tetap berjalan dengan baik.
“Kita masih melakukan pembanguan menara, pembanguna kubah masjid, pelebaran tempat ibadah lain sebagainya dengan biaya kebutuhan mencapai 450 juta lebih,” paparnya.(Ade)