Dari informasi di lapangan, kejadian itu terjadi Selasa (30/6) sekitar pukul 04:00 wib (dini hari), saat para korban hendak pergi berjualan barang kelontongan di Kalangan (pasar tradisional) Desa Kertamulia.
Lely menceritakan, saat itu ia dan suaminya, Suhardiman (43) melintas di tempat kejadian tujuan kalangan di Desa Kertamulia menggunakan mobil pick up cerry yang masih provit (mobil baru belum memiliki STNK,red).
Tepat di perbatasan di wilayah Kepayang tepatnya di kondisi jalan yang rusak, mendadak muncul tiga orang pelaku tak dikenal membawa senjata tajam. Ketiganya langsung mencegat kendaraan.
“Saat itu tiba-tiba mereka langsung membacok mobil kami. Satu di depan mobil, satu di kiri mobil serta kanan mobil. Saat itu jendela mobil terbuka,” ceritanya.
Suhardiman menambahkan, saat itu salah satu pelaku langsung mengacungkan pisau dan obeng di leher istrinya. Sementara dia juga diancam pelaku lainnya.
“Saat itu pisau seorang pelaku menempel di leher istri saya. Sempat terjadi tarik menarik barang hingga baju istri saya robek,” katanya.
Pelaku kabur setelah berhasil melarikan tas istrinya yang berisi uang receh untuk persiapan uang kembalian belanja sebesar Rp 1,5 juta. Identitas KTP, SIM dan surat menyurat kendaraannya dari dealer.
“Mobil saya memang belum ada STNK karena masih baru. Tapi ada surat sementara dari dealer,” katanya.
Sementara korban lainnya, Windo (35) warga Kemiling, Kec Baturaja Timur mengaku saat itu ia beriringan bersama Suhardimam. Posisi mobil Pick Up, Cerry BG 9078 NAB warna hitam yang ia kemudikan ada di depan. Awalnya, sebelum pelaku kebelakang yang pertama kali di cegat mobilnya. Pelaku kata Windo, langsung membacok mobil.
“Saat saya buka pintu mobil pelaku lainnya langsung membacok saya yang saat itu ada di dalam mobil. Saya menghindar dan bacokan pelaku mengenai kemudi mobil,” katanya.
Saat posisi Windo diluar mobil, pelaku kembali membacok. Ia menunduk, dan parang pelaku mengenai terpal mobil. “Kalau tidak ada terpal mobil saya sudah mati. Untung parang pelaku menyangkut di terpal,” katanya.
Atas peristiwa itu kata dia, ia dan istrinya Meli kehilangan uang receh pesahan puluhan sebesar Rp 1 juta serta identitas lainnya.
“Kami memang belum bawa uang banyak. Sebab kami itu baru mau jualan di kalangan. Setelah kejadian kami melanjutkan ke kalangan untuk berjualan. Uang yang dibawa kabur pelaku itu untuk persiapan uang kembalian pembeli,” katanya.
Kapolres OKU, AKBP Dover Cristian Lumban Gaol Sik MH, melalui Kasat Reskirim, AKP Rivanda Sik, Sulastramembenarkan adanya laporan korban. Saat ini, polisi sedang melakukan pengejaran dan mengambil keterangan korban. (win-OKU)