Musi Banyuasin

Harga Kopi Naik, Petani Tetap Mengeluh. Kok Bisa?

77

Harga Kopi Naik, Petani Tetap Mengeluh. Kok Bisa?TEBING TINGGI I Meskipun harga komoditas unggulan Kopi di Kabupaten Empat Lawang mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari sebelumnya yang hanya berkisar Rp 13-15 ribu menjadi Rp 20-23 ribu per kilogramnya, namun kondisi tersebut tetap dikeluhkan para petani kopi di Empat Lawang.

Pasalnya, disaat harga kopi naik, malah hasil panen kopi menurun drastis bahkan tidak mencapai 50 persen dari panen biasanya.

“Biasanya dalam sekali panen kami bisa menghasilkan satu Ton biji kopi, tapi saat ini mungkin sekitar 400an kilogram saja,” ujar Darmina (60), salah seorang petani kopi di kawasan Sungai Lidi, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, Rabu (05/04)

Ditambahkannya, pihaknya belum mengetahui pasti penyebab panen kopi berkurang. “Kami belum tahu pasti, mungkin karena faktor cuaca yang tidak menentu,” jelasnya

Meskipun demikian, dirinya tetap bersyukur dengan kenaikan harga biji kopi tersebut dan berharap kedepan hasil panen kopinya bisa kembali normal.

“Dengan kenaikan harga kopi ini saja kami sudah bersyukur, kedepan semoga hasil panen juga meningkat,” harapnya

Petani kopi lainya, Suhaima (45) mengungkapkan,walaupun harganya naik kalau hasil panennya kurang percuma juga, tapi kedepan dirinya akan meningkatkan pemeliharaan terhadap kebun kopinya agar mendapat hasil panen maksimal.

“Ya harus dipeliharalah,apalagi keluarga saya bergantung pada kopi inilah, alhamdulilah harga sudah kopi sudah naik dan hasil panen memuaskan,karna kebon kopi ini saya rawat,”ungkapnya.

Terpisah, Darusman (65) pengempul kopi di Tebing Tinggi membenarkan,saat ini untuk kualitas kopi rendah harga yang diberikan sebesar Rp 19 ribu, kemudian untuk kopi sedang sebesar Rp 20 ribu, sedangkan untuk kopi kualitas bagus antara Rp 21ribu hingga Rp 22 ribu.

Hanya saja menurut Darusman, meskipun saat ini harga kopi tengah melambung,biasanya kalau sudah memasuki bulan April, para petani banyak yang menjual hasil panennya, tapi saat ini, petani belum banyak yang menjual hasil panennya.

“Nah ini sudah panen kopi,apalagi harga sudah naik,biasanya para petani asal Talang padang, Saling,Tebing Tinggi sudah banyak yang menjual hasil panenya, tapi masih sedikit yang menjual hasil panennya,”tuturnya.

Mungkin, kata Darusman, sepinya petani yang menjual hasil panennya dikarenakan hasil panenya sedikit karna faktor cuaca, jadi karna hasil panen mereka sedikit petani mengumpulkan dulu hasil panennya.

“Mudah mudahan tahun depan hasil petani kopi di Empat Lawang dapat meningkat,”imbuhnya.

Darusman berharap, hendaknya pihak instansi terkait memperhatikan petani kopi di Empat Lawang, padahal mayoritas masyarakat di Empat Lawang berprofesi sebagai petani kopi,bahkan hampir 80 persen masyarakat bergantung pada hasil kopi untuk menghidupi keluarganya.

“Semoga saja instansi terkait memperhatikan petani kopi di Empat Lawang ini,” tutupnya (Ridi)

Exit mobile version