PANGKALPINANG – Masih minimnya guru agama Konghucu di Indonesia, termasuk di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), berimbas pada siswa sekolah penganut keyakinan tersebut belum kunjung mendapatkan pendidikan yang sama dengan agamanya, dan itu dirasakan Gubernur Erzaldi Rosman semenjak menjabat menjadi Wakil Bupati Bangka Tengah.
Oleh karenanya Gubernur Erzaldi mendukung hadirnya Sekolah Tinggi Negeri Agama Konghucu di Babel. Hal itu dibuktikan dengan memberikan rekomendasi penyerahan lahan dari Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Babel untuk didirikan lembaga yang berbasis pendidikan guru untuk agama tersebut.
“Kita sangat membutuhkan guru agama Konghucu yang memiliki latar belakang pendidikan strata satu atau sarjana,” ujarnya di Ruang Kantor Gubernur, Selasa (10/5/2022).
Gayung bersambut, nantinya di kawasan Desa Batu Belubang, Kabupaten Bangka Tengah. Di lahan seluas 28.996 m2, akan di bangun Sekolah Tinggi Negeri Agama Konghucu yang menurut keterangan Matakin Babel merupakan kampus negeri yang pertama di Indonesia.
Gubernur Erzaldi Rosman mengatakan pentingnya pendirian Sekolah Tinggi Negeri Agama Konghucu di Babel karena jumlah umat Konghucu di Babel sangat besar jika dibandingkan provinsi lainnya di Tanah Air.
Hal itu ditambah ketika Presiden Joko Widodo saat pertemuannya dengan Matakin Pusat, telah menunjuk Babel sebagai daerah pusat pengembangan pendidikan Konghucu karena memiliki harmonisasi keagamaan tertinggi di Indonesia.
“Saya pesan kepada pihak Kakanwil Kementrian Agama agar dalam jangka waktu 1 tahun sudah mulai melakukan pembangunan,” ujarnya
Selain itu, ia berpesan kepada Matakin untuk mengawal surat rekomendasi ini mulai dari Kakanwil, Menteri Agama hingga ke Presiden RI, agar proses pembangunan segera dilakukan.
Sementara itu Ketua Matakin Babel Hendri Kurniawan mengatakan pembangunan Sekolah Tinggi Negeri Agama Konghucu di Babel dapat berprogres berkat inisiasi Gubernur Erzaldi.
Hal itu dikarenakan persyaratan untuk menjadi tenaga pendidik agama Khonghucu minimal harus berijasah minimal strata satu berbasis pendidikan agama Konghucu, sementara hingga saat ini belum ada satupun sekolah pendidikan negeri di Indonesia.
“Ditambah jumlah umat Konghucu di Babel merupakan yang terbanyak di Indonesia, sekitar 70 ribu jiwa berdasarkan sensus elektronik,” jelasnya.
Sehingga atas inisiasi dan gagasan orang nomor satu di Babel itu saat kunjungannya pada 12 April lalu ke Matakin Babel, pihaknya terus berproses hingga saat ini.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur, sebagai sosok kepala daerah yang peduli kepada umat Konghucu dan senantiasa mendukung keberagaman di Bangka Belitung,” tutupnya
Acara diakhiri dengan penandatanganan rekomendasi penyerahan lahan untuk pendirian pembangunan Sekolah Tinggi Negeri Agama Konghucu yang ditujukan kepada Kementerian Agama RI. (Jepi)