Politik

Gudang Logistik Pilkada OKU Dijaga Ketat

141
Surat Suara

Gudang Logistik Pilkada OKU Dijaga KetatBATURAJA I Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ogan Komering Ulu (OKU) menargetkan penyortiran surat suara yang akan dipakai pada proses pemungutan suara pilkada OKU 9 Desember mendatang selesai pada 30 November mendatang.

“Sesuai tahapan tanggal 1-3 desember itu proses pengepakan surat suara dan pada 4 desember langsung didistribusikan ke PPK,”  tutur Imanuddin, Komisioner KPUD OKU Divisi Logistik pemilu disela penyortiran surat suara selasa (24/11/2015).

Menurutnya, waktu yang tersisa hingga tahapan berikutnya masih cukup panjang, dan diiyakini proses penyortiran akan selesai sesuai jadwal yang ada, apalagi surat suara yang diterima KPUD OKU sudah dalam keadaan terlipat.

“Surat suara diserahkan ke KPU Dari rekanan dalam keadaan terlipat dan siap di distribusikan, namun kita masih akan melakukan penyortiran, sehingga ditingga KPPS tidak ada lagi surat suara yang rusak,” tuturnya.

Surat suara yang saat ini tengah dilakukan penyortiran sebanyak 38 Box. 37 box berisikan masing masing 7000 lembar surat suara, sementara 1 bok lainnya berisikan 6841 surat suara. Sehingga jumlah surat suara yang diterima KPUD OKU Sebanyak 265841 lembar surat suara, sudah termasuk cadangan surat suara sebanyak 2,5 persen dari total Daftar pemilih tetap di kabupaten OKU pada pilkada OKU 9 desember mendatang. Selain itu, kebutuhn logistik pilkada OKU telah rampung 100 persen.

Sementara ketua Panwaslu OKU Jaka Irhamka saat dijumpai dilokasi yang sama mengharapkan, pihak KPUD OKU dapat lebih cermat dalam menyortir surat suara. Hal ini dilakukan agar saat proses pemungutan suara nanti penyelenggara dapat bekerja lebih fokus, dan tidak direpotkan lagi dengan surat suara yang rusak.

“Dari bok surat suara yang sudah dibuka dan disortir, sudah didapati sejumlah suat suara yang rusak mulai dari pewarnaan, juga ada surat suara yang sobek,” tuturnya.

Pantauan dilapangan Gudang penyimpanan logistik Pilkada OKU dijaga ketat aparat keamanan. Baik yang berpakaian preman maupun berseragam kepolisian. Tak hanya itu, untuk masuk dan keluar lokasi gudang dilakukan pemeriksaan dari pihak kepolisian. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi hal yang tak dinginkan. (Deni A. Saputra)

Exit mobile version