Beritamusi.co.id –
Forum Coorporate Social Responsibility (CSR) Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL) Kabupaten Lahat, sepakat akan sama-sama fokus melakukan penanganan kasus stunting. Sehingga pada tahun 2024 mendatang, angka stunting di Kabupaten Lahat bisa mencapai target nasional di bawah 14 persen.
Wabup Lahat, H Haryanto SE MM MBA menuturkan, program CSR-PKBL sangat penting dalam upaya pemberdayaan pembangunan Kabupaten Lahat. Selain itu, jumlah dana yang setiap tahunnya semakin meningkat, diharapkan penggunaannya bisa lebih fleksibel, sehingga mampu menunjang kinerja Pemkab Lahat. Bisa disesuaikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), sehingga penggunaannya bisa jadi prioritas.
“Tidak sekedar pembangunan semata, isu stunting juga harus jadi perhatian yang mesti diselesaikan. Penanganan stunting ini dibutuhkan peran serta pemangku kepentingan, termasuk juga para pelaku dunia usaha,” tutur Haryanto, saat membuka rapat koordinasi program CSR-PKBL di Gedung Kesenian Lahat.
Sementara, Ketua Sekretariat Forum CSR-PKBL, Feryansyah Eka Putra ST MM menerangkan, untuk realisasi program (CSR) PKBL pada 2019, sebesar Rp 16.820.083.371. Untuk tahun 2020 sebesar Rp 16.992.830.207, namun dialihkan kontribusinya pada penanganan Covid-19. Tahun 2021, realisasi CSR naik menjadi Rp 24.751.732.949, namun penggunaannya tetap lebih prioritas dalam penanganan Covid-19.
“Triwulan ke tiga tahun 2022, ada kenaikan Rp 8.630.910.306. Total dana CSR-PKBL yang ada Rp 33.382.643.255. Sedangkan untuk Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM), sudah dilakukan di
segala sektor. Mulai dari kesehatan, pendidikan dan pembinaan UMKM,” terang Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lahat ini.
Terpisah, Ketua Badan Pelaksana Forum CSR-PKBL, Hartono ST mengharapkan, rapat koordinasi kali ini bisa menghasilkan program yang konkrit, real dan nyata untuk bisa diimplementasikan di Kabupaten Lahat. CSR-PKBL ini sudah miliki payung hukum melalui peraturan bupati (Perbup). Dengan begitu pengelolaan program Forum CSR-PKBL, dilakukan secara terstruktur.
“Kita juga sepakat dalam upaya penanganan stunting. Selain itu, pemberdayaan ekonomi masyarakat juga akan lebih ditekankan. Karena sudah jadi kewajiban setiap perusahaan dunia industri, untuk menyalurkan CSR. Terkait kinerja dari Sekretariat Forum CSR-PKBL, pembinaan terhadap perusahaan yang beroperasi di Lahat akan lebih digencarkan lagi,” ucapnya. (Safitri)