OKI – Menindaklanjuti aspirasi massa beberapa waktu lalu, Plt. Sekwan OKI Iqbal Basa menetapi janji untuk memfasilitasi keluhan warga Desa Pelimbangan dengan pihak DPRD OKI dan PT PLN, bertempat di ruang Banggar DPRD OKI, Rabu (4/9/2024).
Dalam pembahasan diskusi antara DPRD OKI, IMOKI, perwakilan masyarakat Desa Pelimbangan dan PT PLN, bersinergi untuk mencari solusi dalam menghadapi permasalahan kelistrikan di desa tersebut.
“Keluh kesah kami selama ini, belum merasakan normalnya listrik PLN. Kami sudah kirim surat sampai tiga kali, tidak ada respons, sampai kami unjuk rasa. Kami memberanikan diri supaya cepat ditanggapi. Disaat jam-jam diperlukan, pukul 4 sampai 9 pagi tidak bisa apa-apa, sampai-sampai kipas tidak bisa muter dan bola lampu hanya menyala 3 watt. Kami banyak merasa dirugikan, barang elektronik rusak karena jaringan PLN tidak normal,” ungkap Teki, warga Desa Pelimbangan.
Teki menjelaskan, pihaknya ingin mendengar dan tindakan apa yang akan dilakukan oleh pihak PT PLN, khususnya ULP PLN Tugumulyo.
“Kami ingin mendengarkan apa tindakan dan kepastiannya, mohon meminta tanggapannya di dalam ruangan ini, biar ada kata kesepakatan selanjutnya,” jelas Teki.
“Ulu 130 watt paling tinggi, dusun arah tengah 41 watt, Ilir 35 watt, sangat minim sekali. 79 tahun merdeka, kami masyarakat Pelimbangan belum merasakan kemerdekaan. Kami mohon kepada bapak DPRD dan manajer PLN untuk menindaklanjuti permasalahan listrik di Desa Pelimbangan kedepan. Kami perlu estimasi, dan kami tunggu realisasinya, sebab masyarakat menunggu,” tambah Candra, warga desa lainnya.
Pihak DPRD OKI melalui anggota Jauhari, Bobi dan Sugeng menyampaikan, pihaknya sudah menerima permasalahan PLN ini dari tahun 2019, yang menjadi keluh kesah masyarakat, khususnya di area pelosok OKI.
“Masalah PLN di awal tahun 2019 sudah menjadi keluh kesah warga, karena saya tahu betul wilayah Pelimbangan tidak bisa dinikmati listriknya oleh masyarakat. Dicari solusi itu ada persimpangan, yang ingin masuk ke wilayah Pelimbangan itu tidak normal daya listriknya,” jelas Bobi.
“Kemarin tahun 2023 saya sudah koordinasikan dengan Wakil Ketua Nanda, saya koordinasikan anggaran Rp 400 juta, sudah koordinasikan dengan pihak PU Perkim, anggarannya tidak cukup,” ucap Bobi menambahkan.
“Mudah-mudahan kehadiran kita bersama hari ini ada solusi, jalan keluarnya, bagaimana menyikapi keluh kesah masyarakat,” terang dia.
Sementara itu, pihak PT PLN melalui ULP PLN Tugumulyo, Cahyadi menuturkan, pihaknya meminta maaf karena selama melayani konsumen masih belum maksimal.
“Saya mohon maaf jika pelayanan kami selama ini kurang maksimal. Akan tetapi wilayah kerja kami terlalu luas, di bawah ULP PLN Tugumulyo ada 9 kecamatan di OKI dan 8 kecamatan di OKU Timur. Untuk daerah Cengal, belum seluruhnya saya sosialisasi sampai ke Pelimbangan,” tutur Cahyadi.
Dirinya menjelaskan, ia baru menjadi manajer ULP PLN Tugumulyo di tahun 2023. Namun pihaknya akan sesegera mungkin menyelesaikan masalah tegangan listrik di Desa Pelimbangan tersebut.
“Tahun 2021 memang benar kita menerima surat, akan tetapi saya masuk tahun 2023, masalah tegangan sudah kita survei kondisi sekarang, nanti dibangun kabel tiga, satu kilo trafo, secara efektifnya trafo itu masuk lagi. Mungkin besok kami izin, tim survei memastikan perbaikan penambahan untuk real sekilas, saya sudah ada bayangannya,” tandas dia.
Sebelumnya, masyarakat Desa Pelimbangan Kecamatan Cengal yang dikoordinir Ikatan Mahasiswa Ogan Komering Ilir (IMOKI) menggelar aksi damai di halaman kantor DPRD OKI, Senin (2/4/2024) lalu.
“Dengan senang hati kami menerima bapak ibu sekalian. Jikalau memang seandainya ada tuntutan, yang Insya Allah kami selaku Sekwan Sekretariat akan memfasilitasi pada hari Rabu. Kami akan menyampaikan langsung dengan anggota DPRD, pimpinan atau dengan anggota Komisi, sekaligus kami akan mengundang pihak PT PLN untuk hadir,” sambut Plt Sekwan OKI Iqbal Basa saat itu. (Jang Mat)